REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Swiss menolak menyerah pada tekanan Amerika Serikat (AS) untuk ikut melaksanakan sanksi embargo pada Iran.
Duta besar AS di Swiss menyatakan kekecewaannya atas sikap Swiss tersebut. Di bawah kekuasaan AS, beberapa Menlu Uni Eropa setuju untuk memberlakukan pelarangan impor minyak dari Iran.
Tak hanya itu, AS juga meminta negara-negara Eropa untuk membekukan asetnya di Bank Sentral Iran. Upaya tersebut dilakukan untuk menekan Iran atas program energi nuklirnya. Embargo tersebut rencananya akan mulai diberlakukan pada 1 Juli 2012.
Swiss yang bukan merupakan negara anggota Uni Eropa, juga mendapatkan tekanan yang sama dari AS untuk mengadopsi sanksi terhadap Iran. Namun sejauh ini Swiss menolak untuk menyerah pada tekanan tersebut. Swiss juga membebaskan Bank Sentral Iran dari pembekuan aset.
Duta Besar AS untuk Swiss, Donald S Beyer dalam jumpa pers di Jenewa, menyatakan kekecewaannya.
"Kami menyatakan kekecewaan kami. Kami ingin para pejabat Swiss juga mengadopsi rekayasa AS dan sanksi Uni Eropa pada Iran," kata Beyer.
Selama ini kedutaan Swiss di Teheran telah mengambil alih peran Washington. Sejak Iran memutuskan hubungan dengan AS, 33 tahun silam.
AS dan Israel terus menuduh Iran mengejar tujuan militer dalam program nuklirnya. Meski Iran telah berulang kali membantah tuduhan tersebut.