REPUBLIKA.CO.ID, WARSAW-- Asosiasi Sepakbola Palestina (PFA) mendesak Asosiasi Sepakbola Eropa (UEFA) untuk membatalkan keputusan mengenai penunjukkan Israel sebagai tuan rumah turmanen kejuaraan sepakbola Eropa U-21 2013, Kamis (14/6). Pasalnya, Israel telah menahan pemain tim nasional Palestina tanpa pengadilan dan tuntutan apapun.
Presiden PFA, Jibril Raojoub, telah menulis surat kepada UEFA. Isinya mengenai keprihatinan federasinya terhadap penahanan ketiga pemain Palestina. "Kami meminta untuk tidak memberi Israel kehormatan menjadi tuan tumah UEFA U-21 Championship," kata Rajoub, Kamis (15/6).
Rajoub meminta Presiden UEFA Michele Platini untuk campur tangan atas nama Palestina untuk menekan Israel. Dalam surat yang ditujukan kepada Platini, Rajoub mengatakan pemerintah Israel telah melakukan pelanggaran langsung dari aturan yang ditetapkan oleh FIFA.
"Bagi atlet asal Palestina tidak ada kebebasan untuk bisa bergerak dan resiko untuk ditahan bahkan dibunuh selalu membayangi mereka," kata Rajoub dalam suratnya. Menanggapi itu, UEFA menolak untuk mengeluarkan pernyataan resminya.
Israel akan menggelar turnamen delapan negara itu di empat tempat dari 5-18 Juni 2013. Komite Eksekutif EEFA memilih Israel pada Januari 2011. Israel menang saat bersaing dengan Bulgaria, Republika Ceko, Inggris dan Wales.
Salah satu pemain yang ditahan tersebut, Mahmoud al-Sarsak dilaporkan ikut terlibat dalam aksi mogok makan. Ia dilaporkan mogok makan selama 4 bulan. Sarsak kini dalam kondisi sekarat. Israel telah memenjarakannya selama 3 tahun. Sarsak yang tinggal di Rafah ditangkap di sebuah pos pemeriksaan Jalur Gaza saat bepergian untuk mengikuti pertandingan internasional dengan timnya padaa 2009.
Ikuti Whatsapp Channel Republika