REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Kesulitan tampaknya belum mau beranjak dari tanah para dewa. Gejolak politik ditandai dengan gagalnya pembentukan negara koalisi dan jatuhnya ekonomi Yunani. Mau tak mau rakyat pula yang harus merasakan pahitnya.
Data menunjukkan pengangguran mencapai rekor tinggi pada kuartal pertama 2012. Tingkat pengangguran mencapai 22,6 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini. Angka tersebut dua kali lipat rata-rata pengangguran di zona euro.
Hal tersebut mencerminkan kelesuan ekonomi mendalam yang memaksa banyak pemilih menolak program penghematan. Layanan Statistik mengatakan jumlah resmi pengangguran mencapai 1,12 juta pada kuartal pertama, naik 57,3 persen dibanding tahun lalu.
"Lapangan kerja di bidang konstruksi dan manufaktur menyusut dengan cepat. Bahkan sektor yang lebih tangguh, seperti grosir, perdagangan eceran dan pariwisata juga terkena imbasnya," kata ekonom Bank Nasional Nikos Magginas.
Berdasarkan perhitungan Reuters, Kamis, tahun ini sampai akhir Maret, jumlah pekerjaan di sektor konstruksi turun 18 persen. Sedangkan di sektor manufaktur turun 15 persen.
Magginas mengatakan penurunan biaya tenaga kerja dan kemajuan dalam restrukturisasi perusahaan seharusnya dapat membantu dalam jangka menengah, tapi lesunya sektor pariwisata bukan pertanda baik dalam kuartal depan.
Pariwisata, yang menyumbang sekitar satu dari lima pekerjaan, diperkirakan melemah tahun ini. Pendapatan anjlok sebesar 15,1 persen menjadi 396,3 juta euro pada kuartal pertama, menurut data bank sentral. Setelah hampir lima tahun mengalami resesi berat, warga Yunani mencari pekerjaan di luar negeri.
Data badan statistik menunjukkan pengangguran naik menjadi 20,7 persen dibanding kuartal tahun sebelumnya sebesar 15,9 persen. Yunani semakin menyamai tingkat pengangguran di Spanyol dimana pengangguran mencapai 24,4 persen pada kuartal pertama. Pada kelompok usia 15-24 tahun tingkat pengangguran sebesar 52,7 persen atau naik dari 39,6 persen pada periode yang sama tahun lalu.
Ekonomi Yunani sebesar 215 miliar euro merosot 6,5 persen pada kuartal pertama dan diproyeksikan tetap selama lima tahun berturut-turut. Berdasarkan perkiraan bank sentral dan OECD, resesi Yunani akan berada di kisaran 5,0 sampai 5,3 persen.
Penurunan ekonomi menyulitkan pemerintah memenuhi target pendapatan dan mengurangi kesenjangan anggaran. Melihat angka-angka yang memusingkan di atas, tampaknya warga Yunani akan semakin mengencangkan ikat pinggang.