REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Al Qaida mengaku bertanggungjawab atas serangan bunuh diri yang menewaskan panglima ofensif Yaman, Jendral Salem Ali Qoton pada Senin lalu.
Dalam sebuah pesan yang dipasang di situs berita kelompok garis keras, Al Qaida di Semenanjung Arab (AQAP) mengatakan, pembunuhan Jendral Salem Ali Qoton pada Senin merupakan sebuah "pesan" kepada militer Yaman dan AS yang mendukungnya, kata SITE Intelligence.
AQAP mengancam membunuh siapa pun yang mengambil bagian dalam operasi penyerangan pada Al Qaida. Qoton, panglima utama angkatan darat untuk wilayah selatan, tewas bersama dua ajudannya ketika seorang penyerang bom Somalia melemparkan dirinya ke kendaraan yangi ditumpangi Qoton di Aden, ibu kota Yaman selatan.
Qoton memimpin serangan selama sebulan terhadap gerilyawan Al Qaida di provinsi-provinsi Abyan dan Shabwa, yang membuat kelompok itu menarik diri dari sejumlah kota dan desa yang mereka rebut tahun lalu.
Sejak serangan militer dimulai pada 12 Mei, 567 orang yang mencakup 429 anggota Al Qaida, 78 prajurit, 26 militan lokal pro-militer dan 34 warga sipil dinyatakan tewas.
Serangan itu didukung oleh pesawat tak berawak AS. Menurut laporan, pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan sekitar sepuluh serangan udara di Yaman dalam empat bulan terakhir.
AS sendiri tidak pernah secara resmi mengakui penggunaan pesawat tak berawak terhadap Al Qaida di Yaman.