REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Sebuah jalan yang menghubungkan ibu kota Yaman dengan provinsi penghasil minyak dibuka lagi untuk pertama kali dalam waktu lebih dari setahun. Jalur dibuka pada Ahad setelah pasukan dan gerilyawan suku setuju menarik diri dari posisi-posisi di sepanjang rute itu.
Sebelumnya pasukan Garda Republik Yaman bentrok dengan kelompok-kelompok suku daerah itu. Hal tersebut menghalangi pengiriman gas dan produk lain dari Maarib menuju Sanaa.
''Kedua pihak setuju menarik diri setelah negosiasi,'' kata seorang pejabat dari komite militer Yaman. Komite dibentuk untuk menengahi kelompok-kelompok militer dan gerilyawan suku yang bertikai setelah kerusuhan berbulan-bulan di negara miskin itu.
Kelompok suku mendukung pemberontakan yang meletus tahun lalu dan akhirnya menggulingkan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh. Pasukan Garda Republik dipimpin oleh putra Saleh.
Bentrokan antara kedua kubu memperburuk keadaan yang tidak aman di Yaman. Serangan-serangan bom berulang kali dilakukan terhadap pipa minyak di Maarib. Pipa yang menyalurkan kilang minyak utama Yaman dan masih tidak beroperasi.