REPUBLIKA.CO.ID, MOMBASA -- Polisi Kenya menyebutkan sedikitnya satu orang tewas setelah ledakan menghantam sebuah klab malam di kota Mombasa, Kenya, pada Ahad. Serangan terjadi sehari setelah Kedutaan Besar AS memperingatkan kemungkinan serangan dalam waktu dekat di kota itu.
"Saya melihat satu mayat. Kami berusaha menutup lokasi sambil menunggu aparat yang akan menetapkan ledakan apa itu," kata Ambrose Munyasia, petugas penyelidik kriminal yang berada di lokasi kejadian, kepada Reuters.
Media setempat mengatakan tiga orang tewas dalam ledakan tersebut. Pada akhir Mei, ledakan bom mencederai lebih dari 30 orang di sebuah pusat perdagangan di Nairobi, ibu kota Kenya.
Lebih dari sepuluh orang tewas dalam serangkaian serangan di Nairobi dan kota pelabuhan Mombasa sejak Kenya mengirim pasukan ke Somalia pada Oktober untuk memerangi gerilyawan garis keras Al-Shabaab.
Nairobi menuduh kelompok militan yang terkait dengan Alqaidah itu bertanggung jawab atas gelombang kekerasan dan penculikan di negara Afrika timur tersebut.
Serangan bom itu merupakan yang terakhir dari serangkaian kekerasan yang terjadi sejak Kenya mengirim pasukan ke Somalia untuk menumpas militan Al-Shabaab. Pada 15 Mei, serangan granat menewaskan seorang wanita dan mencederai beberapa orang di luar sebuah klab malam di kota pesisir Mombasa.
Kota tersebut menjadi tujuan liburan populer bagi penduduk Kenya dan warga asing.