REPUBLIKA.CO.ID, BEIT EL, PALESTINA - Israel melakukan langkah tak biasa. Warga Yahudi penghuni area depan di permukiman Ulpana Israel di Tepi Barat mulai mengosongkan rumah mereka Selasa. Langkah itu diambil setelah pengadilan memutuskan rumah itu ilegal dan memerintahkan pembongkaran bangunan-bangunan itu.
Pengosongan itu dilakukan secara damai. Sekitara 15 dari 30 keluarga permukiman itu memindahkan barang-barang milik mereka ke satu permukiman sementara dekat lokasi itu-- juga di Tepi Barat-- dengan bantuan dari para karyawan kementerian pertahanan.
Pengadilan Tinggi Israel memerintahkan pembongkaran 30 apartemen dalam lima gedung di pos depan,satu lokasi dari permukiman Beit El. Pembongkaran, yang menurut rencana akan dilakukan sebelum 1 Juli itu diperintahkan karena rumah-rumah itu dibangun di tanah milik Palestina.
Tiga keluarga lainnya yang tinggal dalam rumah-rumah mobil di tanah swasta juga diperintahkan dipindahkan. Satu persetujuan dicapai antara para pemukim dan pemerintah pekan lalu untuk mengosongkan secara damai pos-pos depan itu dengan imbalan 300 rumah baru yang dibangun Israel di Beit El.
Rumah-rumah yang dikosongkan itu akan dipindahkan dan diangkut ke lokasi-lokasi baru, tidak dihancurkan.
Tetapi para pemukim menyatakan kemarahan mereka pada tindakan itu. "Saya tidak akan mengosongkan rumah saya, Saya diusir dari rumah saya," kata pemukim Amir Israeli kepada AFP."Saya sangat kecewa pada pemerintah yang menyusahkan 30 keluarga dengan alasan yang tidak baik,ini menyakitkan."
"Pemerintah Israel mengkhianati kami," tambahnya. Kendatipun kecewa,tidak ada konfrontasi atau perusakan, tidak ada tentara atau polisi di lokasi itu selama pengosongan itu.
Para karyawan kementerian pertahanan membantu pemukim memindahkan kotak-kotak ke truk-truk. "Kementerian pertahanan telah menghabiskan banyak waktu dan tenaga dalam koordinasi dengan para pemimpin lokal," kata seorang pejabat kementerian itu kepada AFP. "Saya yakin investasi itu lunas hari ini."
Pada Kamis sisa 18 keluarga akan melakukan tindakan yang sama, sebagian besar dari mereka pindah ke permukiman sementara tetapi beberapa keluarga menyewa rumah-rumah di beberapa tempat di Beit El dan Israel.
Awal bulan ini Perdana Menteri Israel Banjamin Netanyahu menyetujui satu undang-undang yang akan mencegah pembongkaran gedung-gedung di Ulpana. Kemudian Netanyahu mengumumkan niatnya untuk membangun 851 rumah baru di Tepi Barat, 300 rumah di Beit El.
Pekan lalu negara itu meminta Pengadilan Tinggi memberikan waktu tiga bulan penundaan dalam pembongkaran rumah-rumah itu untuk memungkinkan bangunan-bangunan itu dipindahkan bukan dihancurkan, Pengadilan belum menanggapi permintaan itu.
Pengadilan Israel menganggap pos-pos depan para pemukim yang dibangun di Tepi Barat tanpa persetujuan itu ilegal. Tetapi masyarakat internasional menganggap semua permukiman di Tepi Barat tidak sah, baik itu disetujui pemerintah maupun yang tidak.