Kamis 05 Jul 2012 15:52 WIB

Pascalatihan Rudal, Iran Lancarkan Ancaman

Rudal Iran
Rudal Iran

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), kemarin, mengakhiri pelatihan peluru kendali yang berlangsung selama tiga hari. Setelah itu, para pejabat militer Iran memperingatkan pada siapa saja yang bakal mengagresi militer pada negaranya.

Pada hari ketiga latihan rudal, IRGC menembakkan roket pribumi "Teluk Persia" ke sasaran laut tiruan, kata Press TV yang dilansir Xinhua. Pasukan kedirgantaraan IRGC juga membombardir target dengan jet-jet tempur serta pesawat udara tanpa awak. Sebelumnya, IRGC melakukan berbagai uji tembak rudal dan menguji pesawat-pesawat tak berawaknya selama latihan.

Komandan Kedirgantaraan Divisi IRGC, Amir Ali Hajizadeh, mengatakan lebih dari 100 tempat tiruan, termasuk 'pangkalan AS' tiruan di gurun tengah akan menjadi sasaran berbagai jenis rudal. Beberapa rudal IRGC bahkan bisa mencapai 2.000 kilometer, tetapi dalam manuver itu, hanya yang rudal jarak dari 300 kilometer, 500, 800 dan 1.300 kilometer yang diuji, kata Hajizadeh.

Hajizadeh mengatakan, bahwa rudal Iran dapat menghantam pangkalan-pangkalan militer AS di negara-negara kawasan, kata laporan Press TV. Dia mengatakan bahwa semua pangkalan AS di kawasan itu berada dalam jangkauan rudal Iran dan rudal Iran juga bisa dengan mudah mencapai Israel.

Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi, mengatakan bahwa Iran akan memberikan tanggapan tegas untuk setiap serangan militer terhadap negara itu. "Mereka yang membuat pernyataan tidak berguna tentang mengancam Iran dan memiliki niat buruk terhadap negara ini harus siap untuk menerima jawaban yang menghancurkan (dari Iran)," kata Vahidi.

Dia mengatakan bahwa manuver itu tidak hanya memanifestasikan kecakapan dan kemampuan Angkatan Bersenjata Iran, tetapi juga menunjukkan bahwa pasukan sepenuhnya sadar akan kerentanan dan kelemahan dari orang yang mengancam Iran. Menekankan peran penting Iran dalam memberikan keamanan bagi kawasan tersebut, komandan mengatakan bahwa republik Islam tidak akan mengizinkan siapa pun untuk bertindak melawan kepentingan di kawasan itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement