Rabu 11 Jul 2012 02:04 WIB

Muslim Skotlandia Buat Tartan Bercorak Islami

Rep: Agung Sasongko/ Red: Dewi Mardiani
Salah satu contoh corak Tartan (kain tradisional Skotlandia) yang akan dirancang komunitas Muslim Skotlandia.
Foto: Fifetoday.co.uk
Salah satu contoh corak Tartan (kain tradisional Skotlandia) yang akan dirancang komunitas Muslim Skotlandia.

REPUBLIKA.CO.ID, GLASGLOW -- Komunitas Muslim Skotlandia berencana membuat Tartan (kain tradisional Skotlandia) yang menggabungkan elemen Skotlandia dan corak islami. Rencana itu merupakan salah satu usaha mengintegrasikan muslim ke masyarakat Skotlandia.

Desainer Tartan, Azeem Ibrahim, mengatakan desain ini nantinya menggabungkan lima warna yang mencerminkan bendera Skotlandia dan rukun Islam. "Kami gabungkan buru untuk saltire (Salib Saint Andrew's), hijau untuk Islam, garis putih untuk lima rukun Islam,  persegi hityam untuk kabah dan garis emas untuk kejayaan Islam," papar dia seperti dikutip fifetoday.co.uk, Selasa (10/7).

Azeem mengatakan kain ini akan diperlihatkan kepada para politisi Skotlandia seperti anggota partai Nasional Skotlandia (SNP)  Humza Yousah dan anggota partai Buruh, Anas Sarwar. "Kalau mereka setuju maka, kain ini akan diproduksi dalam jumlah besar. Saat diproduksi, tetap menggunakan metode tradisional Skotlandia," paparnya.

Tidak ada data resmi terkait populasi muslim di Skotlandia. Namun, di Edinburgh pada era 1980-1990-an jumlah umat Islam masih hitungan ribuan, maka pada 2011 ini sudah menyentuh angka 10 ribuan. Mereka terdiri atas keluarga, pelajar, dan pekerja. Angka 10 ribuan ini belum termasuk orang-orang muslim yang datang sebagai turis dan tamu.

Tiap tahun, jumlah turis Islam dari berbagai negara di dunia mencapai jutaan datang ke Inggris, termasuk Edinburgh. Diperkirakan, pada 2020 mendatang jumlah muslim di kota ini, termasuk para mualaf, mencapai 15 ribuan orang. Itu merupakan satu jumlah besar untuk sebuah kota seperti Edinburgh.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement