Jumat 15 Oct 2021 21:01 WIB

Tersangka Serangan Masjid Glenrotches: Itu Hanya Lelucon

Rencana serangan terjadi pada 2019.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Tersangka Serangan Masjid Glenrotches: Itu Hanya Lelucon. Ilustrasi Islamofobia
Foto: Foto : MgRol_94
Tersangka Serangan Masjid Glenrotches: Itu Hanya Lelucon. Ilustrasi Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID, EDINBURGH -- Pengadilan Tinggi Edinburgh mendengarkan rekaman wawancara tersangka di balik rencana serangan Fife Islamic Center di Glenrothes, Skotlandia, Kamis (14/10). Wawancara tersebut dilakukan pada 8 Juli 2019.

Sam Imrie (24 tahun) didakwa karena mengunggah pernyataan di Telegram yang menunjukkan dia akan melakukan serangan ke Fife Islamic Center. Selain itu, dia juga dituduh berencana menyiarkan rekaman langsung insiden tersebut.

Baca Juga

Dalam rekaman wawancara, Imrie mengatakan dia adalah seorang nasionalis kulit putih dan peduli dengan rasnya. Dia membantah menganggap orang kulit putih lebih unggul daripada non-kulit putih karena dia percaya orang China yang lebih unggul.

Sebelumnya, pengadilan mendengar bagaimana Imrie membuat serangkaian pernyataan menghina tentang kelompok minoritas di Telegram. Namun, Imrie mengatakan tindakannya terpengaruh alkohol.

Dilansir The National Scotland, Jumat (15/10), pada unggahan yang dibuat daring, dia mengatakan dia membenci Yahudi dan Muslim. Imrie menyebut pernyataan itu tidak akan ia katakan jika ia dalam kondisi sadar. Saat ditanya tentang kunjungannya ke Fife Islamic Center pada Juli 2019, dia mengatakan tindakannya hanya sebuah lelucon.

Ketika polisi menanyakan soal unggahannya yang memuji Brenton Tarrant, pria di balik penembakan massal serangan masjid di Christchurch, Selandia Baru dan teror di Norwegia oleh Anders Breivik, Imrie menyangkal pandangannya terhadap Tarrant sebagai pahlawan. "Saya tidak akan melakukan itu," kata Imrie.

Imrie menyebut tindakan mereka yang disetujui dalam unggahannya adalah sebuah lelucon. Semua tindakannya di aplikasi tersebut merupakan lelucon. Di antara dakwaan lainnya, Imrie dituduh sebagai neo-Nazi, antisemitisme dan anti-Muslim, pornografi ekstrem, termasuk gambar tidak senonoh anak-anak dan gambar yang melibatkan mayat manusia.

Dia juga didakwa mengemudi saat berada di bawah pengaruh obat-obatan dan alkohol pada Juli 2019. Dia menyangkal semua sembilan tuduhan terhadapnya, tiga di antaranya berada di bawah Undang-Undang Terorisme.

https://www.thenational.scot/news/19647354.glenrothes-mosque-attack-suspect-said-arson-plan-joke-court-hears/

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement