REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Pernyataan pengurus Masjid Preston di laman jejaring sosial Facebook memicu kontroversi. Dalam pernyataan itu, pengurus masjid mendorong muslimah agar memperbolehkan suami mereka berpoligami.
Dalam postingan itu, pengurus Masjid Preston menulis. "Sangat penting bagi seorang istri untuk memenuhi hak-hak suaminya. Mengapa, karena itu perintah Allah. Jadi, setelah menikah, suami adalah pasangan anda. Sementara pasangan, adalah harus berbagi dengan orang lain yang mungkin tidak terkait dengan anda."
"Jika suami berkata kepada istrinya, ia ingin menikahi perempuan lain, ini jauh lebih baik ketimbang mengatakan kata cerai. Jika suami mengatakan kepada anda ingin menikahi perempuan lain, maka diketahuilah suami anda berpikir lurus," tulis pengurus masjid Preston.
El Matrah mengatakan, dari hasil riset menunjukan poligami memberi kontribusi yang tinggi terhadap perselisihan rumah tangga.
"Kami lebih prihatin bahwa masjid mendorong poligami. Syarat poligami begitu ketat," paparnya.
Sekretaris Dewan Islam Victoria, Sherene Hassan mengatakan pernyataan itu tidak bijak. Menurutnya, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi seorang pria ketika hendak berpoligami.
Dari aspek sejarah saja, tujuan poligami itu untuk menaikkan derajat janda dan istri korban perang.
"Masalah poligami perlu pembahasan lebih lanjut. Sebab, dikhawatirkan esensi dari poligami ini belum dipahami dengan baik oleh umat," paparnya.