Kamis 12 Jul 2012 23:13 WIB

Mujahidah: Zunairah, Tegar Hadapi Siksaan Abu Jahal (2)

Rep: Susie Evidia/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: blogger.et
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Abu Jahal mengancam akan menghentikan penyiksaan bila Zunairah mau meninggalkan Islam. “Kembalilah kamu menyembah berhala, kamu akan bahagia,” bujuknya.

Namun, Zunairah tetap yakin dengan pilihannya. Hal ini membuat Abu Jahal semakin marah. Dia memanggil kawan-kawannya, lalu berseru, “Hai kawan-kawan, apakah kalian tidak mau mengikuti seruan Muhammad?”

Serentak kawanan Abu Jahal menjawab, “Tidak!"

“Kalau memang ajaran Muhammad itu benar, pasti mereka mengikuti terlebih dahulu dibandingkan kamu yang hanya seorang budak,” kata Abu Jahal.

Penyiksaan selanjutnya membawa budak belia ini ke tanah lapang. Di lahan luas itu, Abu Jahal kembali menghajar Zunairah yang sudah lemah. Dia memukul, hampir seluruh tubuhnya. Yang fatal ketika pukulan Abu Jahal diarahkan ke mata Zunairah. Dalam sekejap mengalir darah, membuat penglihatan Zunairah menjadi gelap.

Abu Jahal tertawa lepas sambil mengejek, “Matamu menjadi buta bukan karena pukulan tanganku, tetapi akibat kamu masuk Islam. Andaikan kamu kembali menyembah Latta dan Uzza pasti akan sembuh.”

Ocehan Abu Jahal semakin membuat Zunairah yakin akan kebenaran Islam. Ia pun iklas jika matanya menjadi buta, karena membela agama Allah. Namun hatinya sedih dan marah dengan penghinaan Abu Jahal terhadap Rasulullah SAW.

Dengan lantang ia berkata, “Kalian semua pembohong, dan tidak bermoral. Berhala Latta dan Uzza yang kalian sembah tidak akan bisa berbuat apa-apa, apalagi memberi manfaat kepada kalian!”

Ucapan Zunairah membuat Abu Jahal berpikir sejenak. Namun, ia telanjur malu dengan perbuatannya. “Tidak takutkah jika Latta dan Uzza murka kepadamu? Tinggalkanlah segera agama Muhammad yang melecehkan kita!” kata Abu Jahal sambil menarik rambut budaknya.

Zunairah semakin berani menantang tuannya. “Wahai Abu Jahal, sebenarnya nenek moyangmu yang buta. Lebih buta daripada mataku ini. Meskipun mataku buta, Allah tidak akan sulit mengembalikannya menjadi terang, tidak seperti tuhanmu Latta dan Uzza yang tak bisa berbuat apa-apa.”

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَالْبُدْنَ جَعَلْنٰهَا لَكُمْ مِّنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ لَكُمْ فِيْهَا خَيْرٌۖ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلَيْهَا صَوَاۤفَّۚ فَاِذَا وَجَبَتْ جُنُوْبُهَا فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّۗ كَذٰلِكَ سَخَّرْنٰهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Dan unta-unta itu Kami jadikan untuk-mu bagian dari syiar agama Allah, kamu banyak memperoleh kebaikan padanya. Maka sebutlah nama Allah (ketika kamu akan menyembelihnya) dalam keadaan berdiri (dan kaki-kaki telah terikat). Kemudian apabila telah rebah (mati), maka makanlah sebagiannya dan berilah makanlah orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami tundukkan (unta-unta itu) untukmu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Hajj ayat 36)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement