Sabtu 14 Jul 2012 12:18 WIB

AS Peringatkan Damaskus Terkait Senjata Kimia

Rep: Gita Amanda/ Red: Heri Ruslan
Uji Coba Misil oleh Militer Suriah
Foto: Reuters
Uji Coba Misil oleh Militer Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat memperingatkan para pejabat Damaskus, mengenai tanggung jawab mereka pada senjata kimia yang mereka miliki.

Menyusul adanya laporan mengenai pemindahan penyimpanan senjata kimia yang dilakukan Damaskus.

The Wall Street Journal melaporkan, sebuah laporan intelijen mengatakan beberapa senjata kimia milik Damaskus sedang dipindahkan dari tempat penyimpanannya. Namun laporan belum merinci alasan senjata tersebut dipindahkan.

Beberapa pejabat AS khawatir, senjata kimia tersebut akan digunakan untuk menghadapi pemberontak dan warga sipil di Suriah. Sementara pejabat lain percaya, senjata tersebut sedang disembunyikan dari kelompok oposisi bersenjata maupun kekuatan Barat.

" Kami berulang kali menegaskan, pemerintah suriah memiliki tanggung jawab untuk menjada stok senjata kimia mereka," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland pada wartawan.

Ia menambahkan, masyarakat internasional akan meminta pertanggungjawaban tersebut pada pejabat Suriah. Terlebih jika mereka gagal memenuhi kewajiban tersebut.

The Wall Street Journal mengatakan, pemerintah Obama sangat khawatir dengan kepemilikan senjata kimia Suriah. Seperti diketahui, Suriah memiliki beberapa senjata kimia mematikan saraf diantaranya gas sarin, agen VX, gas mustard, dan sianida.

Menurut juru bicara Pentagon George Little, sangat penting bagi rezim Suriah untuk menjaga kontrol dan keamanan senjata-senjata mematikan tersebut. Ia mengatakan, saat ini AS sedang mengawasi secara ketat terkait kontrol Suriah terhadap senjata tersebut.

"Tak hanya AS, kami juga meminta masyarakat internasional melakukan pengawasan," ujar dia.

Sementara itu, para analis memprediksi Damaskus tengah khawatir terkait kontrol terhadap senjata kimia tersebut. Ketidakstabilan pemerintahan di Damskus dikhawatirkan akan dimanfaatkan oleh militer asing untuk menguasai senjata. Damaskus juga tengah menjaga senjata agar tak jatuh ke tangan militan pemberontak.

Laporan media Barat mengatakan, tempat penyimpanan senjata kimia diduga ada dihampir setengah lusin kota-kota di Suriah. Termasuk di dalamnya Damaskus, Latakia, Hama dan dekat Aleppo.

Sebuah sumber dari senior Angkatan Darat Suriah mengatakan, dua pekan lalu pasukan Assad dengan bantuan Iran memindahkan beberapa senjata kimia. Mereka membawa keluar beberapa senjata dari situs militer Tal Qartal, sekitar 14 km barat daya Hama.

Sumber mengatakan, ada beberapa senjata yang rencananya akan diterbangkan ke Libanon. Namun hingga saat ini tak ada konfirmasi langsung terkait laporan tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, lebih dari 17 ribu orang tewas dalam kekerasan yang terjadi di Suriah. Pemberontakan yang dilakukan terhadap rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad tersebut pecah sejak Maret 2011 lalu.

sumber : al-arabiya.net
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement