Isu asimilasi
Saat ini, sebagian besar Muslim di Macedonia bekerja dalam bidang pertanian. Namun, banyak juga di antara mereka yang bekerja di luar negeri.
Dalam beberapa dekade terakhir, banyak dari warga Muslim Macedonia yang berimigrasi ke negara-negara di kawasan Eropa Barat dan Amerika Utara.
Selain dikenal karena keahliannya dalam bidang pertanian, Muslim Macedonia juga dikenal ahli dalam seni melukis, memahat kayu, dan membuat mosaik.
Muslim Macedonia secara tidak langsung juga ikut aktif dalam kegiatan politik di negara tersebut. Untuk menyuarakan aspirasi politik, mereka membentuk sebuah wadah bersama bernama Asosiasi Muslim Macedonia.
Wadah politik bagi Muslim di Macedonia ini didirikan pada 1970 dengan dukungan dari pemerintah. Namun, banyak pihak yang menduga organisasi ini sengaja dibentuk pemerintah guna mengontrol aspirasi komunitas Muslim di sana.
Asimilasi warga Muslim ke dalam masyarakat Albania menjadi isu politik yang berembus cukup kencang di Macedonia. Pada 1990, Ketua Organisasi Muslim Macedonia, Riza Memedovski, mengirimkan sebuah surat terbuka kepada Ketua Partai Demokrat Sejahtera Macedonia terkait isu asimilasi ini.
Dalam surat yang ditulisnya, Memedovski menuduh partai politik tersebut menggunakan isu agama untuk mempromosikan gerakan Albanisasi kepada komunitas Muslim Macedonia.
Isu asmilasi ini semakin kencang ketika di tahun 1995, orang-orang dari etnis Albania yang mendominasi Dewan Masyarakat Islam Macedonia menyatakan bahwa Albania adalah bahasa resmi umat Islam di Macedonia. Keputusan itu menimbulkan protes dari para pemimpin komunitas Muslim Macedonia.