REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Luis Suarez curhat. Striker Liverpool asal Uruguay itu mengaku dirinya telah menjadi korban kekuatan politik Manchester United dalam kasus perselisihannya dengan Patrice Evra.
Suarez dituding melakukan tindakan rasis kepada Evra saat kedua tim bersua. Atas tindakannya tersebut, striker timnas Uruguay itu dihukum delapan pertandingan.
''Orang-orang di klub percaya bahwa itu adalah cara Manchester United menyingkirkan diriku dan menghentikan Liverpool,'' kata Suarez seperti dikutip Guardian. ''Tapi, di Inggris, Manchester United memiliki kekuatan politik tersebut. Anda harus menghormatinya dan menutup rapat-rapat mulut Anda.''
Suarez melontarkan pernyataan tersebut beberapa hari sebelum dirinya akan kembali ke kandang Manchester United 'Old Trafford'. Striker berusia 25 tahun itu akan mengapteni timnas Uruguay di pertandingan sepakbola Olimpiade 2012 London.
Suarez curhat bahwa dirinya menangis ketika dijatuhi hukuman delapan pertandingan. Namun, dia tetap menyakini hukuman tersebut memiliki nuansa politis.