Kamis 19 Jul 2012 11:37 WIB

Presiden Rusia-AS Mengaku Berbeda Soal Suriah

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Barack Obama
Foto: AP
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -  Presiden AS Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin, Rabu (18/7), mengakui mereka berbeda pendapat tentang Suriah. Namun, keduanya sepakat melanjutkan pembahasan bagi tercapainya penyeselesaian, kata pihak Gedung Putih.

Di dalam pembicaraan mereka melalui telepon, kedua presiden membahas "situasi yang berkembang" dan "kerusuhan yang meningkat" di negara Arab tersebut.

Mereka sepakat mengenai perlunya untuk "mendukung peralihan politik sesegera mungkin yang mencapai sasaran bersama kami tentang diakhirnya kerusuhan dan dihindarinya memburuknya situasi", kata Gedung Putih.

"Mereka mengakui perbedaan pemerintah kami mengenai Suriah, tapi sepakat untuk mengizimkan tim mereka terus berusaha mencapai penyelesaian," kata Gedung Putih, sebagaimana dikutip Xinhua.

Akibat perbedaan yang "menggantung" mengenai pendekatan bagi krisis 16-bulan di Suriah, Dewan Keamanan PBB memutuskan untuk menunda sampai Kamis pagi waktu setempat pemungutan suara yang mulanya dijadwalkan Rabu tentang rancangan resolusi mengenai Suriah.

Rancangan resolusi yang diusulkan Barat - yang penajanya meliputi Prancis, Jerman, Portugal, Inggris dan Amerika Serikat-memperpanjang Misi Pengawasan PBB di Suriah (UNSMIS) selama 45 hari dan mengancam sanksi nonmiliter dalam kasus Suriah tak mematuhi penarikan senjata berat dan tentara pemerintah dari daerah permukiman dalam waktu 10 hari.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement