REPUBLIKA.CO.ID, Duta Besar Iran untuk Kuba, Ali Chegini, mengatakan, Tehran dan Havana memperkuat front global untuk melawan kapitalisme dalam menghadapi embargo Barat terhadap dua negara revolusioner itu.
Ali Chegini menunjukkan bahwa volume perdagangan tahunan antara Iran dan Kuba akan segera melebihi satu miliar dolar, sehingga menjadi model yang sukses dalam hubungan dua negara revolusioner dan anti-imperialis di dunia.
Diplomat Iran itu mencatat bahwa lima dekade sanksi terhadap Kuba dan tiga dekade embargo terhadap Iran telah memberikan pengalaman yang luas untuk menghindari kendala tersebut, dan memungkinkan kedua negara meningkatkan hubungan mereka di semua bidang.
"Meskipun secara geografis berjauhan, kedua negara memiliki pandangan kolektif tentang isu-isu internasional termasuk tuntutan keadilan global, Palestina, pelucutan senjata, HAM dan kedaulatan bangsa-bangsa dunia, " kata Chegini.
Sanksi-sanksi yang dilancarkan AS dan Uni Eropa terhadap Iran bertujuan untuk menekan Republik Islam atas program energi nuklirnya. Washington dan Tel Aviv menuding program nuklir sipil Iran mencakup aspek militer.
Tehran menolak tuduhan tersebut, dengan alasan sebagai penandatangan traktat non-proliferasi nuklir (NPT), dan anggota Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Iran berhak menggunakan teknologi nuklir untuk tujuan damai.