REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Senior Manager Marketing and Communication Citilink, Aristo Kristandyo mengatakan Citilink tidak mengkhawatirkan akuisisi Batavia Air oleh AirAsia. Menurutnya, hal tersebut merupakan gambaran kondisi industri penerbangan saat ini.
"Biarkan saja (akuisisi Batavia Air oleh AirAsia). Kami tidak takut," kata Aristo saat dihubungi Republika, Jumat (27/7).
Aristo menambahkan, akusisi bernilai 80 juta dolar AS itu menjadi bukti, industri penerbangan di Indonesia terus mengalami pertumbuhan. Hal ini, kata Aristo, tak lepas dari semakin majunya industri pariwisata serta peningkatan masyarakat kelas menengah yang kerap bepergian. "Itu menunjukkan kita membanggakan," kata Aristo.
Aristo menyebut, tidak akan ada perubahan harga tiket dengan adanya akuisisi tersebut. Menurutnya, perang harga bukanlah jaminan konsumen akan melirik sebuah maskapai penerbangan.
Aristo menjelaskan, jika nantinya perang harga terjadi, justru akan menimbulkan tanda tanya di masyarakat. "Di atas harga, masih ada service (pelayanan). Kita punya semangat safety is number one," kata dia.
Aristo menambahkan, memperkenalkan penerbangan murah (Low Cost Carier) di Indonesia tergolong gampang-gampang susah. Meski begitu, jika harga yang menjadi fokus hingga berujung pada perang harga, hal itu dinilai bukanlah solusi yang tepat.
"Intinya yang bisa memberikan service (pelayanan), citra itu yang akan bertahan," kata Aristo.