REPUBLIKA.CO.ID, PARUNG -- Memeriahkan pembukaan Ramayana Mal Parung di hari kedua panitia menggelar parade beduk. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari sejak Senin sampai Selasa (30-31/7) ini diikuti enam grup rampak bedug yang berasal dari wilayah Kecamatan Parung, Kecamatan Gunung Sindur, dan Kota Depok.
Lomba rampak bedug yang menjadi daya tarik pengunjung Mal Ramayana yang baru diresmikan Bupati Bogor Rachmat Yasin, Ahad, (29/7) ini terselenggara berkat kerjasama antara manajemen Ramayana dengan Dewan Keluarga Masjid Riyadlush Shalihin Parung yang disponsori Cardinal.
Kepala Bagian Promosi PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, Agus Siswanto mengatakan kegiatan lomba rampak beduk ini untuk memeriahkan pembukaan Ramayana Mal Parung. ''Tujuan lain ingin melihat potensi kesenian rampak beduk dari remaja masjid di Parung dan sekitarnya,''katanya.
Untuk event pembukaan pihak penyelenggara membatasi jumlah peserta hanya enam regu. ''Ini sebagai penyemangat buat remaja masjid supaya mereka bisa mengembangkan kesenian rampak beduk,'' tandas Agus.
Sementara, Rahmat Hermawan dari pihak Masjid Riyadlush Shalihin yang mengkoordinir peserta menyebutkan keenam grup rampak beduk antara lain; Perpunjas, SDT Bina Ilmu, Al Hidayah dari Kecamatan Parung, Ponpes Al-Ghazali dari Kecamatan Gunung Sindur dan La Tanza serta Pemuda Duren Mekar dari Kota Depok.
''Pada hari pertama, Senin (30/7) sebanyak tiga regu tampil dan sisanya tiga regu lagi baru akan dilangsungkan besok (hari ini, red)'' kata Rahmat.
Walaupun sifatnya hanya memeriahkan, sambung Rahmat yang sehari-hari sebagai Guru di salah satu SLTP Swasta di Kecamatan Parung, mengatakan panitia memberikan penilaian untuk setiap regu yang tampil.
''Durasi waktu kita batasi setiap regu maksimal tampil sepuluh menit dengan kriteria penilaian di antaranya irama, kekompakan dan kreasi,''tandasnya.
Saat lomba rampak beduk berlangsung kemeriahan dari irama beduk tak terhindarkan. Alunan suara beduk yang kadang pelan kadang meledak-ledak membuat seluruh pengunjung memusatkan perhatian ke arah panggung tempat berlangsungnya lomba. Tak ayal para pengguna jalan pun berhenti sejenak karena ingin menyaksikan anak-anak remaja usia SD dan SLTP tampil menghibur pengunjung sampai memacetkan arus lalu lintas di jalan Raya Parung.