REPUBLIKA.CO.ID, MAKHACHKALA -- Bek sayap kiri Brasil, Roberto Carlos resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari lapangan hijau.
Salah satu legenda Samba yang terakhir bermain untuk klub Rusia, Anzhi Makhachkala itu sempat membantah bakal gantung sepatu. Namun mantan pemain Real Madrid itu pada akhirnya mengakuinya. Untuk menandakan perpisahan dari dunia sepak bola, Carlos berencana menggelar laga eksebisi antara Anzhi kontra Madrid.
“Kami (Anzhi) tengah melakukan pembicaraan dengan Presiden Real, (Florentino) Perez tentang laga antara Anzhi dan Real. Saya ingin pertandingannya nanti digelar di Makhachkala,” ujar Carlos kepada the Guardian, Kamis (2/8).
Namun rencana Carlos tersebut sepertinya bakal terbentur kebijakan UEFA yang melarang penggunaan stadion. Itu terkait dengan hukuman yang diterima Anzhi lantaran terjadi aksi bom bunuh diri di kota Makhachkala yang menewaskan 14 orang dan menyebabkan 122 orang luka. UEFA menganggap situasi di wilayah tersebut belum aman dan ditakutkan terjadi hal-hal tidak diinginkan di stadion.
Meski begitu, Carlos tidak memusingkan hal itu. Ia lebih memilih untuk mengomentari pengunduran dirinya lantaran faktor usia.
Carlos kini berumur 39 tahun dan fisiknya cukup kesulitan diajak berkompromi. Mantan pemain belakang Inter Milan itu menyatakan, bakal merindukan suasana bermain di depan puluhan ribu suporter.
Menurut dia, segala duka dan suka, serta keberhasilan maupun kegagalan pernah dialaminya. Carlos senang bisa pensiun setelah mampu memenangkan semua gelar bergengsi di tingkat klub maupun timnas semasa aktif bermain.
“Saya memang memulainya dengan masa-masa sulit. Tapi berkat kerja keras, saya mampu menjadi salah satu pemain hebat di dunia ini,” ujar pemain yang dikenal memiliki tendangan geledek itu.
Berbaju Los Blancos, Roberto Carlos sukes mengamankan empat trofi La Liga Spanyol dan tiga juara Liga Champions, serta Piala Interkontinental. Dia juga sukses mengantar tim Samba merebut Piala Dunia 2002 di Korea-Jepang.