REPUBLIKA.CO.ID, Rasulullah SAW menerima wahyu Alquran lewat beragam cara. Menurut Prof MM Al-A’zami dalam The History of The Quranic Text mengungkapkan penerimaan wahyu Alquran yang dialami Rasulullah SAW berada di luar jangkauan akal manusia.
Berikut beberapa cara penerimaan wahyu yang dialami Nabi Muhammad SAW:
• Al-Harith bin Hisham bertanya, ‘’Wahai Rasulullah SAW, bagaimana wahyu itu sampai padamu?’’ Beliau menjawab, ‘’Kadang-kadang seperti bunyi lonceng, dan itu sesuatu yang paling dahsyat yang sampai kepadaku, kemudian lenyap dan aku dapat mengulang apa yang dikatakan. Kadang-kadang malaikat hadir dalam jelmaan manusia dan berkata kepadaku dan aku dapat memahami apa yang dikatakannya.’’
• Aisyah RA pernah menuturkan, ‘’Sungguh aku pernah melihat Nabi SAW saat wahyu turun kepadanya, pada hari itu beliau merasa kedinginan sebelum wahyu berhenti dan dahinya penuh keringat.’’
• Ya’la pernah sekali bercerita kepada Umar tentang keinginannya melihat Nabi Muhamamad menerima wahyu. Pada sebuah kesempatan Mumar memanggil dan ia menyaksikan Rasulullah SAW wajahnya kemerahan, bernafas sambil ngos-ngosan. Tak lama kemudian kembali normal lagi.
• Saat Aisyah tertimpa fitnah, Nabi Muhammad tak menerima wahyu seketika. Beliau merasakan kepedihan karena istrinya dituduh melakukan perbuatan tak terpuji dengan seorang sahabat, hingga kemudian turunlah ayat 16 surah An-Nur.
• Dalam kasus Ibnu Um-Maktum yang keberatan berjihad karena buta, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu secara spontan.
• Pernah pula Rasulullah SAW menerima wahyu dengan cara Mailakat Jibril menampakkan wajah aslinya, hal itu seperti tercantum dalam surah an-najm ayat 13.
• Pernah pula malikat Jibril memasukan wahyu ke dalam hati Nabi Muhammad SAW tanpa memperlihatkan wujudnya. Nabi SAW tiba-tiba saja merasa wahyu itu telah berada di dalam hatinya.