Rabu 13 Aug 2025 07:55 WIB

Meninggalkan Harta untuk Iman: Pelajaran Berharga dari Kisah Shuhaib di Makkah

Shuhaib Al Rumi mengorbankan hartanya demi mempertahankan agama.

Hijrah, ilustrasi
Hijrah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Saat Rasulullah SAW mengizinkan para sahabat hijrah ke Madinah, Shuhaib Al Rumi bertekad untuk menyusulnya. Namun, kaum Quraisy selalu memperhatikan gerak gerik Shuhaib sehingga mempersulitnya untuk menyusul hijrah Rasulullah.

Ketika para sahabat yang lain sudah menyusul ke Madinah, Shuhaib masih berada di Makkah. Pengawasan kepadanya sangat ketat dan selalu dihalang-halangi. Padahal, Shuhaib telah menyiapkan emas dan perak yang dikumpulkannya selama ini dari hasil bekerja di Makkah.

Baca Juga

Kesempatan muncul di suatu malam yang dingin. Saat itu, dia pura-pura untuk ke jamban dengan alasan sakit perut. Namun, dia tidak langsung kabur melainkan berulang-ulang kali ke jamban untuk meyakini kaum Quraisy yang menjaganya bahwa dia memang sakit perut dan tak hendak kabur.

Saat kaum Quraisy lengah, barulah dia ambil kesempatan ini untuk kabur ke Madinah. Namun, belum jauh Shuhaib berjalan, para penjaganya sadar bahwa dia sudah kabur. Mereka pun memacu kudanya dengan cepat untuk mengejar Shuhaib.

Shuhaib sadar bahwa dia dikejar. Lalu, dia bersembunyi ke tempat yang tinggi. Diambilnya panah dan busur lalu berkata kepada para pengejarnya.

"Hai, kaum Quraisy! Kalian tahu saya ini adalah pemanah paling jitu. Demi Allah! kalian tidak akan mendekati saya hingga setiap anak panahku habis membunuh kalian satu per satu. Kemudian saya akan menggunakan pedang saya satu-satunya untuk membunuh kalian!".

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement