REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran mengecam negara Barat (Amerika Serikat) memanipulasi demokrasi untuk memaksimalkan kepentingan mereka. Iran menuding selama ini Barat memanipulasi konsep Hak Asasi Manusia dan demokrasi untuk mencapai tujuan politiknya.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast mengatakan, Barat kerap membicarakan mengenai HAM. Tapi diam saat terjadi banyak pembunuhan rakyat Palestinda dan Bahrain. "Dan di mana pun insiden teroris, jejak-jejak organisasi intelijen Barat dapat ditelusuri," kata Mehmanparast pada pertemuan dengan kelompok pejabat media dan wartawan Cina di Shanghai, Sabtu (4/8) lalu, seperti dilansir Press TV.
Selama ini menurutnya, Barat (AS) kerap menyalahgunakan konsep demokrasi. Ia mengecam standar ganda Barat mengenai demokrasi. Ia mengatakan Barat hanya memberi dukungan pada hak-hak demokratis yang sesuai kepentinganya.
Mehmanparast mencontohkan invasi AS ke Afghanistan dengan dalih melawan terorisme. Padahal faktanya, lebih dari 110 ribu warga sipil Afghanistan tewas dalam serangan pimpinan AS tersebut.
Ia memperingatkan, taktik media Washington ditujukan untuk mencapai tujuan hegemonik. Terlihat dari, setiap AS berusaha menyerang suatu negara maka mereka akan meng-cover melalui media terlebih dahulu. Untuk itu, Mehmanparast memperingatkan, agar masyarakat dunia tak membiarkan media Barat mendistorsi realitas dunia.