Menikah
Pernikahan mereka berdua melejitkan keilmuan Hujaimah. Kapasitas ilmu yang dimiliki mendapat pengakuan banyak kalangan.
Di mata Usman bin Affan, ia adalah pakar fikih yang berwawasan luas. Ini semakin sempurna dengan ketaatan beribadah dan pengabdian kepada suami beserta keluarga.
Yunus Ibnu Maisharah berkata, “Suatu ketika, kami mendatangi Ummu Darda, ketika itu ada beberapa perempuan di sisinya. Mereka semua adalah perempuan yang menghabiskan malam-malamnya untuk bertahajud sehingga kakinya sampai bengkak.”
Hujaimah dikenal sebagai sosok yang bijak. Nasihatnya diikuti oleh banyak orang. Abdur Rabbih bin Sulaiman mengatakan, Ummu Darda pernah menulis untuknya tentang hikmah memanfaatkan waktu pada masa muda.
“Pelajarilah hikmah semasa mudamu, niscaya engkau akan mengamalkannya pada masa tuamu. Karena setiap orang yang menanam, pasti kelak akan menuai hasilnya, baik berupa kebaikan maupun kejahatan.”
Ummu Darda pernah pula memberi nasihat perihal pentingnya berzikir kepada Allah. Berzikir itu bisa dilakukan di manapun dengan banyak cara. “Sungguh berzikir kepada Allah itu adalah perkara yang paling besar.”
“Kalau engkau shalat maka itu termasuk berzikir. Begitu juga dengan berpuasa. Segala kebaikan yang kau lakukan, itu pun termasuk zikir. Setiap kejelekan yang kau jauhi maka itu termasuk zikir. Dan yang paling utama adalah bertasbih kepada Allah,” ujarnya.
Suatu saat, Usman bin Hayyan pernah makan malam bersama Ummu Darda. Usman lupa membaca basmalah. Hujaimah menegurnya. “Janganlah kalian lupa membumbui makanan kalian dengan zikir. Makan disertai memuji Allah itu lebih baik daripada makan sambil diam saja (tidak memuji Allah).”
Ummu Darda pernah berpetuah soal kerasnya hati. Seperti yang disarankannya kepada seorang laki-laki yang mengeluh tentang bahaya penyakit hati. Hujaimah memberinya obat mujarab, yakni segeralah ke kuburan dan lihatlah orang-orang mati.