Sabtu 11 Aug 2012 22:55 WIB

Ibu-Ibu di Ogan Ilir Curhat ke Komnas Perempuan

  Ribuan petani dari 21 desa di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, berunjuk rasa di depan Mapolda Sumsel. Mereka meminta pihak Polda agar membebaskan 12 rekan mereka yang ditangkap anggota Polres Ogan Ilir.
Foto: Antara/Yudi Abdullah
Ribuan petani dari 21 desa di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, berunjuk rasa di depan Mapolda Sumsel. Mereka meminta pihak Polda agar membebaskan 12 rekan mereka yang ditangkap anggota Polres Ogan Ilir.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG – Ratusan ibu-ibu dan remaja putri di Desa Limbang Jaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, menyampaikan curahan hati kepada tim Komisi Nasional Perempuan yang melakukan kunjungan di desa yang pernah terjadi bentrokan itu.

“Mereka mengungkapkan hingga sekarang ini merasa ketakutan setiap mendengar suara mirip letusan senjata api dan tidak tenang dalam menjalani aktivitas sehari-hari,” kata Ketua Pusat Pembelaan Hak-hak Perempuan "Womens Crisis Centre", Yeni Roslaini Izi, seusai mendampingi tim Komnas Perempuan di kantor WCC Palembang, Sabtu (11/8).

Bahkan pada kesempatan itu, ada sejumlah ibu-ibu mengungkapkan dirinya terpaksa harus menjadi tulang punggung keluarga karena suaminya ketakutan dan pergi sembunyi ke suatu tempat.

Sebab, sang suami dijadikan tersangka oleh polisi dalam kaitan perjuangan mereka mendapatkan kembali 15 ribu hektare tanah yang dikuasai PT Perkebunan Nusantara VII untuk perkebunan dan pabrik gula Cinta Manis sejak 1982 itu.

Tim Komisi Nasional Perempuan yang berkunjung ke Ogan Ilir ini dipimpin Wakil Ketua, Desti Murdijana, dan didampingi pimpinan WCC serta Ketua Solidaritas Perempuan Palembang, Ekawati.

"Curhat ibu-ibu dan remaja putri yang diperoleh dalam kunjungan ini akan dijadikan bahan pembuatan program penyembuhan trauma pascabentrokan antara petani dengan polisi di desa tersebut," kata Yeni.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement