Selasa 14 Feb 2023 23:03 WIB

Kesulitan Distribusi Bantuan di Papua, Mensos Mau Beli Lahan Dekat Freeport

Risma tak memerinci lokasi dan pagu gudang persediaan bantuan di dekat Freeport itu.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Mansyur Faqih
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi penanganan dampak gempa Black Swan di Jayapura, Selasa (14/2/2023).
Foto: Zainur Mahsir Ramadhan/Republika
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi penanganan dampak gempa Black Swan di Jayapura, Selasa (14/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Tri Rismaharini mengaku kecewa akan sulitnya distribusi bantuan sosial di Papua. Apalagi, saat bencana banjir dan terjadi gempa bumi dalam beberapa waktu terakhir.

Oleh sebab itu, dia pun mengatakan telah berkomunikasi dengan Pemda Mimika untuk mencari lahan dekat Freeport. “Untuk bufferstock,” kata Risma saat mengunjungi korban terdampak gempa Jayawijaya, Selasa (14/2/2023).

Meski mengklaim bisa membeli lahan di Papua, dia tak memerinci lebih jauh untuk lokasi maupun pagu gudang persediaan bantuan di Mimika dekat Freeport itu. Menurutnya, wacana menbangun gudang bantuan itu memang telah lama, meski terkendala banyak hal.

“Bayangan saya kalau dari Mimika atau Manokwari kepegang, nanti bisa (lokasi pegunungan) ke atas. Jadi strategi aksesibilitas ke atas,” ucapnya.

Dalam penjelasannya, hal itu akan dibahas lebih lanjut saat ada pertemuan dengan pemda setempat.

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi penanganan dampak gempa Black Swan di Jayapura, Selasa (14/2/2023). Selain menyerahkan bantuan logistik, dalam kunjungan itu dirinya juga menyerahkan bantuan lainnya menyoal bencana yang terjadi pada Kamis (9/2/2023) lalu.

“Sesuai aturan itu Rp 15 juta per kepala,” kata Risma.

Kementerian juga menjanjikan bantuan sembako. Termasuk bantuan pemerintah bagi anak, terutama untuk pendidikan.

“Kalau ada anaknya kita akan bantu juga supaya dapat bantuan dari pemerintah,” kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement