REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mudik merupakan tradisi baik untuk menjalin silaturahmi. Namun, keselamatan, keamanan, dan kenyamanan anak selama perjalanan seringkali dikesampingkan. Para orang tua kurang memprioritaskan kebutuhan anak-anak mereka, karena terlalu berambisi untuk cepat sampai ditempat tujuan.
Satuan Petugas Perlindungan Anak (Satgas PA) prihatin dengan keadaan ini. Kepala Sekretariat Satgas PA, Ilma Sovri Yanti, mengatakan suasana ramah anak saat mudik perlu diciptakan. "Anak-anak adalah individu yang kondisi ketahanan tubuhnya lebih rentan dibanding orang dewasa. Aktivitas mudik berpotensi menimbulkan masalah terhadap anak-anak, baik fisik maupun psikis," ujar Ilma, di Kementrian Sosial, Jakarta, Senin ( 13/8).
Untuk menciptakan mudik ramah anak, lanjut Ilma, Satgas PA bekerja sama dengan banyak pihak. Beberapa pihak yang terlibat, di antaranya, Tim Reaksi Cepat (TRC) Kemensos, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), SOS Childrean's Villages Indonesia, Gugah Nurani Indonesia, Dompet Dhuafa, Pos Advokasi dan Kepedulian Terhadap Anak (PAKTA), MPS PP Muhammadiyah, Child Center Indonesia, Dongen Cerian Magemen, dan Kampung Dongeng (KADO).
"Bersama tim, kami akan membuka posko-posko mudik ramah anak. Posko akan berada di titik-titik arus mudik. Di posko ini nanti anak-anak akan mendapatkan hiburan dari para pendongeng, ada juga pemeriksaan kesehatan bagi anak. Pokoknya memastikan anak menjalani mudik ini dengan senang, tidak tertekan," ujar Ilma.