Senin 27 Aug 2012 06:32 WIB

Masjid Nabawi, Mahakarya Arsitektur Islam Modern (2)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.
Foto: wayfaring.info
Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, Pada masa Khalifah Al-Mahdi dari Daulah Abbasiyah, pada bangunan Masjid Nabawi, ditambahkan maqshurah di bagian shaf awal.

Maqshurah merupakan ruangan di bagian depan masjid yang digunakan untuk membawa jenazah masuk untuk dishalatkan.

Bangunan Masjid Nabawi mengalami renovasi kembali di bawah pemerintahan Sultan Ashraf Qait Bey dari Dinasti Mamluk.

Pada masa ini, dibangun dua buah kubah tepat di atas makam Rasulullah SAW dan memasang pagar pembatas di sekitar makam Nabi SAW. Sultan Abdul Majid, penguasa Turki Usmani, melakukan perluasan halaman di belakang maqshurah.

Di zaman modern, Raja Abdul Aziz dari Kerajaan Arab Saudi meluaskan masjid ini menjadi 6.042 meter persegi pada 1372 H. Perluasan ini kemudian dilanjutkan oleh penerusnya, Raja Fahd.

Pada bulan Safar 1405 H atau November 1984 M, Raja Fahd meletakkan batu pertama proyek perluasan Masjid Nabawi yang paling signifikan dan termegah sepanjang sejarah.

Setelah sempat tertunda satu tahun, pada Muharram 1406 H atau Oktober 1985, dimulailah proyek besar ini dengan menggusur bangunan hotel-hotel bertingkat, pasar, dan kompleks pertokoan di sekitarnya yang berdiri di atas tanah seluas 100 ribu meter persegi. Kemudian, di atas tanah tersebut dibangun masjid baru seluas 82 ribu meter persegi yang mengitari dan menyatu dengan masjid yang sudah ada.

Dengan tambahan bangunan baru ini, luas lantai dasar Masjid Nabawi kira-kira 98 ribu meter persegi yang dapat menampung 167 ribu jamaah. Lantai atas yang digunakan untuk shalat seluas 67 ribu meter persegi dapat menampung sebanyak 90 ribu jamaah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement