Senin 03 Feb 2025 16:01 WIB

Narasi Sejarah Masjid Sang Cipta Rasa

Masjid Agung Sang Cipta Rasa berkaitan dengan sejarah syiar Islam oleh Wali Songo.

Salah satu gerbang utama di Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Cirebon, Jawa Barat. Pintu menuju ruang utama berukuran kecil dan pendek, simbol bahwa jamaah harus merendah diri saat hendak beribadah kepada-Nya.
Foto: wiki
Salah satu gerbang utama di Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Cirebon, Jawa Barat. Pintu menuju ruang utama berukuran kecil dan pendek, simbol bahwa jamaah harus merendah diri saat hendak beribadah kepada-Nya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Agung Cirebon berlokasi di dalam kompleks Keraton Kasepuhan, Kota Cirebon, Jawa Barat. Bangunan historis yang juga disebut Sang Cipta Rasa ini berdiri sejak tahun 1498 M.

Tarikh yang agak berbeda disebutkan dalam Masjid-masjid Bersejarah di Indonesia karya Abdul Baqir Zein. Menurutnya, situs bernilai sejarah ini telah ada mulai tahun 1480 M. Ada pula yang berpendapat berdirinya masjid itu terjadi pada 1478 M dan 1489 M.

Baca Juga

Terlepas dari soal keterangan tahun berdirinya, masjid tersebut merekam memori sejarah dakwah Islam yang dilakukan para wali. Tidak mengherankan bila masyarakat setempat terus merawat tradisi yang telah berlangsung sejak ratusan tahun silam. Misalnya, budaya azan pitu.

Seperti tampak dari namanya, tradisi itu harfiahnya berarti ‘mengumandangkan azan.’ Namun, yang dimaksud ialah bukan azan seperti biasa. Pasalnya, ada tujuh orang muazin sekaligus yang mengumandangkan panggilan shalat itu. Ada kisah yang melatari lahirnya kebiasaan kultural tersebut.

Konon, dahulu kala ada seorang pendekar sakti yang bernama Aji Menjangan Wulung. Pengamal ilmu hitam ini kerap kali mengganggu kaum Muslimin. Sebab, dirinya membenci agama Islam. Dari hari ke hari, kebenciannya itu kian akut.

Akhirnya, Aji Menjangan menjadikan Masjid Agung Sang Cipta Rasa sebagai sasaran. Ia memanjat dinding dan bertengger di atas tempat ibadah ini. Setiap muazin yang hendak menyuarakan azan diserangnya.

photo
Merah bata menjadi warna dominan pada permukaan bangunan utama Masjid Agung Sang Cipta Rasa. - (dok rep)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement