REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pihak berwenang Malaysia dan Thailand akan menyelidiki pengibaran bendera nasional Malaysia dalam serangkaian gangguan terbaru di Thailand Selatan, kata seorang menteri senior, Minggu.
Menteri Dalam Menteri Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan pemerintahnya memandang insiden itu serius, dan Kementerian Dalam Negeri akan meluncurkan penyelidikan masalah itu dengan rekan Thailand.
Gerilyawan melancarkan serangkaian serangan simbolis di Thailand yang mayoritas berpenduduk Muslim pada Jumat, membakar bendera nasional Thailand, sementara bendera Malaysia Jalur Gemilang dikibarkan.
Serangan itu terjadi ketika Malaysia sedang merayakan ulang tahun ke-55 kemerdekaan mereka dari pemerintahan Inggris.
Hishammuddin menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut berkaitan dengan insiden itu, dan mengatakan apa yang ada di balik pengibaran bendera Malaysia itu tetap tidak diketahui.
"Ini melibatkan kegiatan kriminal lintas perbatasan dan kami memiliki unit khusus untuk menyelidiki insiden itu," katanya seperti dikutip oleh surat kabar lokal Star.
Lebih dari 5.000 orang telah tewas dan lebih dari 8.400 terluka di tiga provinsi Thailand selatan Yala, Pattani dan Narathiwat, sejak aksi kekerasan meletus pada Januari 2004, menurut Tonton Deep South, sebuah lembaga yang memantau konflik di provinsi-provinsi selatan.