REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU - Kementerian Agama (Kemenag) Bengkulu mengantisipasi peredaran Alquran salah cetak di wilayahnya. Kemenag Bengkulu menurunkan petugas memantau ke berbagai toko buku.
"Meskipun belum ditemukan Alquran salah cetak, namun antisipasi tetap perlu dilakukan," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, Suardi Abbas, di Bengkulu, Kamis.
Bila menemukan Alquran terbitan baru dan isinya terdapat salah cetak, masyarakat diminta secepatnya menyerahkan kepada petugas Kemenag di daerah masing-masing.
Suardi mengatakan biasanya buku cetakan terbaru itu lebih dulu beredar di wilayah Pulau Jawa. Namun, tidak menutup kemungkinan ada warga Bengkulu yang kebetulan sedang berada di Jawa itu membeli Alquran tersebut dan langsung dibawa pulang.
"Kami juga mengimbau kepada seluruh kantor Kemenag di setiap kabupaten/kota untuk ikut memantau peredaran Alquran salah cetak tersebut," tandasnya.
Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Bengkulu, Machasin, sebelumnya mengatakan pihaknya sudah mendapat laporan adanya Alquran salah cetak tersebut. Pihaknya berjanji melakukan penindakan setelah ada penelitian lebih lanjut.