REPUBLIKA.CO.ID, Perempuan kelahiran Southampton, Inggris, ini menambahkan, banyak orang yang salah dalam mendudukkan antara budaya dan agama.
"Di negara Islam, kebebasan perempuan dikungkung mungkin ada benarnya. Namun, jangan salah juga, ketika saya tumbuh, saya juga merasa tertekan dalam kultur masyarakat Barat yang begini,'' ungkapnya.
Tekanan yang ia maksud adalah tuntutan sosial agar perempuan berlaku sama dengan pria, dengan minum-minuman keras dan melakukan seks bebas. Dalam pandangannya, semua tuntutan sosial tersebut tidak memiliki arti apa pun.
Sebaliknya, ia mengagumi nilai-nilai yang diajarkan Islam mengenai hubungan antara perempuan dan laki-laki. "Dalam Islam, ketika Anda mulai menjalin hubungan, maka artinya adalah sebuah komitmen yang intens," ujarnya.
Beda dengan pandangan Barat soal perlakuan Islam atas perempuan, ia justru tertarik untuk mempelajari Islam karena alasan ini. Menurutnya, tak seperti pandangan banyak orang di negara-negara Barat, Islam justru memosisikan kaum perempuan setara dengan laki-laki dalam fungsi dan tugas masing-masing.
Camilla adalah seorang guru Yoga yang sangat terkenal di Kota Southampton. Ia mendirikan pusat pelatihan yoga dengan nama Camilla Yoga. Bahkan, bagi warga Cornwall, Inggris, nama Camilla sudah tak asing lagi. Ibu seorang putri bernama Inaya ini rutin mengajarkan yoga kepada peserta didiknya.