REPUBLIKA.CO.ID, Bangunan Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin berdiri di atas lahan seluas kurang lebih hektare, hasil dari reklamasi tepian Sungai Brunei.
Sebagian air yang tidak ditimbun dibentuk sebuah laguna atau kolam yang cukup luas berbentuk lingkaran. Di sebelah timur bangunan masjid terdapat sebuah taman dan lapangan.
Taman itu namanya sama dengan masjid. Taman Haji Sir Muda Omar Ali Saifuddin itu digunakan untuk tempat upacara dan keramaian lainnya dalam lingkup negara dan kota. Sebuah jembatan membentang di tengah laguna menuju Kampong Ayer yang berada di tengah Sungai Brunei.
Sebuah jembatan marmer lainnya menuju ke bangunan yang merupakan replika kapal (bahtera) raja pada zaman dahulu. Replika kapal itu terletak di tengah laguna. Konstruksi bangunan replika kapal tersebut terdiri atas beton bertulang dan batu dengan panjang 47,10 meter dan lebar 9,3 meter.
Selain berfungsi untuk memperindah dan sebagai kenangan sejarah, bangunan replika kapal Sultan Kerajaan Brunei itu juga kerap dipergunakan sebagai tempat penyelenggaraan acara-acara keagamaan, antara lain untuk perayaan 1.400 tahun Nuzulul Quran dan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran.
Ciri khas yang paling menonjol dari bangunan masjid yang berupa unit tunggal itu adalah menara marmer dan bagian kubah berlapis emas murni. Hampir semua bahan bangunan masjid ini didatangkan dari luar negeri, seperti marmer dari Italia, granit dari Shanghai, lampu kristal dari Inggris, serta kapet dari Arab Saudi.
Model India
Menara masjid merupakan bagian tertinggi dari Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin. Menjulang setinggi 53 meter, menara masjid itu dapat dilihat dari setiap sudut kota Bandar Seri Begawan.
Bangunan menara berpenampang segi delapan. Di dalam menara terdapat lift, sehingga pengunjung dapat naik ke puncak menara dan menikmati panorama kota dari ketinggian.
Bagian bawah hingga atas penampang menara berbentuk bujur sangkar. Pada puncaknya terdapat sebuah tumpuan kubah berdenah segi delapan dan kubahnya juga bersisi delapan model klasik India. Dengan hadirnya menara, bentuk masjid tidak simetris karena hanya terdapat satu di sebelah utara.