REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Komisaris Tinggi PBB Urusan Hak Asasi manusia, Navi Pillay, mengecam film "Innocence Muslim" (film Anti-Islam). Ia mengatakan, film tersebut sangat provokatif.
"Film itu jahat dan bersifat provokatif dan menggambarkan penyimpangan yang memalukan Islam," katanya.
Pillay kemudian mendesak semua pemimpin politik dan agama di dunia berusaha sekuat mungkin untuk memulihkan ketenangan setelah beredarnya film Anti-Islam yang telah menyulut kemarahan di lebih dari 15, bahkan bisa meluas ke seluruh negara di dunia.
"Saya sepenuhnya memahami mengapa orang ingin memprotes keras film tersebut," jelasnya.
Meski begitu, Pillay memina segala aksi unjuk rasa dilakukan secara damai.
"Namun, saya mengutuk tegas pembunuhan di Benghazi, dan aksi merusak serta tindakan rusuh lain terhadap film itu, dan mendesak para pemimpin politik serta agama agar melakukan upaya besar guna memulihkan ketenangan," kata wanita pejabat tersebut.
"Sungguh tragis dan tercela bahwa orang yang tak memiliki hubungan apa pun dengan aksi jahat ini mesti kehilangan jiwa mereka akibat tindakan kaum fanatik dan massa yang marah di negara seperti Libya dan Afghanistan," kata Pillay.