REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan peringatan mendesak bahwa sekitar 14 ribu bayi di Jalur Gaza terancam meninggal dalam 48 jam ke depan jika bantuan kemanusiaan tidak segera diizinkan masuk ke wilayah yang dikepung oleh Israel.
Wakil Sekretaris Jenderal dan Koordinator Kemanusiaan PBB Tom Fletcher mengeluarkan peringatan tersebut pada Selasa (20/5/2025). Ia menyebut situasi ini sebagai bencana setelah pembatasan yang diberlakukan Israel.
Israel menghentikan masuknya bantuan ke Gaza selama hampir tiga bulan. Fletcher mengatakan kepada wartawan hanya lima truk pembawa pasokan kemanusiaan yang diizinkan masuk ke Gaza pada Senin (19/5/2025).
Fletcher menyebut jumlah tersebut sebagai setetes air di dalam ember setelah blokade selama 11 pekan. Ia menekankan bantuan terbatas yang berhasil masuk belum menjangkau daerah-daerah yang paling parah terdampak, di mana kebutuhannya paling mendesak.
Menurut Fletcher, malnutrisi yang meluas membuat para ibu tidak mampu memberi makan anak-anak mereka sehingga mendorong ribuan bayi ke ambang kelaparan.
“Kami mempertaruhkan segalanya untuk memberikan makanan kepada anak-anak,” kata Fletcher dikutip dari laman Days of Palestine, Rabu (21/5/2025).