Senin 17 Sep 2012 12:52 WIB

Situasi tak Aman, Panasonic Tutup Pabriknya di Cina

Rep: Umi Lailatul / Red: Hazliansyah
Logo Panasonic
Logo Panasonic

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Demo anti Jepang terus bergulir di Cina. Akibat situasi tersebut, perusahaan elektronik asal Jepang, Panasonic memutuskan untuk menutup sementara pabriknya di Cina. Langkah tersebut diambil setelah para pengunjuk rasa anti Jepang menyerang dua pabrik Panasonic di Cina pada Ahad, (16/9) kemarin.

Juru Bicara Panasonic mengatakan pabriknya di Qingdao tutup hingga 18 September mendatang. Hingga kini, pihaknya akan terus memantau situasi Cina selama dua hari ke depan.

Hal yang sama juga tengah dilakukan perusahaan Jepang, Canon. Kantor berita Bloomberg pada Senin (17/9), melaporkan tiga pabrik Canon di Cina juga akan ditutup hingga 18 September mendatang.

Analis Pasar Cina, Shaun Rein mengatakan sengketa itu sudah mulai berdampak pada operasional perusahaan-perusahaan Jepang di Cina. ''Saya melihat perusahaan-perusahaan Jepang terkena dampak langsung akibat protes tersebut,'' kata Rein kepada BBC.

Seperti diketahui, aksi unjuk rasa anti Jepang terus bergulir di negeri tirai bambu itu. Aksi demo dipicu sengketa pulau-pulau di Laut Cina Timur antara Cina dan Jepang. Gelombang unjuk rasa ini semakin meningkat menyusul rencana Jepang untuk membeli dan menasionalisasikan pulau-pulau tersebut.

Puncak kekesalan para pendemo akhirnya terjadi pada Ahad (16/9). Mereka marah dan mengepung Kantor Kedutaan Besar Jepang di Beijing, Cina. Tak hanya itu, para pendemo juga melakukan vandalisme serta menyerang mobil milik warga Jepang.

Jepang dan Cina sebenarnya telah lama bersengketa atas kedaulatan pulau-pulau tersebut. Pasalnya, sekelompok pulau itu menyimpan potensi alam yang luar biasa, seperti minyak, mineral, dan perikanan.

sumber : Bloomberg/BBC
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement