REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK - Aksi demi aksi terus digulirkan beberapa negara yang warganya pemeluk Islam. Pangkalnya tidak lain, film anti-Islam, 'Innocence of Muslims' yang diproduksi di Amerika Serikat (AS).
Seperti diberitakan ABC, sekitar 400 hingga 500 warga Muslim berpawai 'menyerbu' kedutaan AS di Bangkok guna memprotes film yang menistakan nabi Muhammad.
Para demonstran yang kebanyakan anggota Federasi Al-Quds Internasional Thailand membawa spanduk dan poster yang bertuliskan 'Hancurkan Amerika' dan 'Kami menghargai semua agama'.
Para pembicara mengatakan kepada massa, bahwa protes itu bukan cuma sekadar memprotes film itu, tapi adalah untuk menyoroti toleransi.
Kelompok itu meneriakkan 'We hate hate' ('Kami benci kebencian') lalu berjalan menginjak bendera Amerika dan Israel yang diletakkan di jalan yang basah. Mereka juga mencoba membakar bendera kedua negara tadi, tapi apinya mati oleh hujan.
Kedutaan Amerika ditutup menjelang protes itu dan stafnya dipulangkan lebih cepat. Polisi berbaris di depan gedung kedutaan sementara polisi berpakaian preman terdapat di antara massa. Demonstran kemudian bubar dengan tertib.
Walaupun 90 persen penduduk Thailand pemeluk agama Buddha, di wilayah selatan terdapati tiga provinsi yang penduduknya mayoritas Muslim.