Jumat 21 Sep 2012 19:46 WIB

Pastikan Tetap Likuid, BEI Kaji Terus Perusahaan IPO

Bursa Efek Indonesia
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Bursa Efek Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Bursa Efek Indonesia ingin memastikan semua perusahaan yang berencana melantai di bursah saham lewat penawaran umum saham perdana (IPO) tetap likuid ke depan. Untuk itu, BEI menyatakan akan terus melakukan kajian lebih detail terhadap perusahaan-perusahaan tersebut.

"Kami memastikan bahwa emiten-emiten baru yang masuk ke Bursa harus memiliki kualitas dengan melakukan penelahaan secara lebih komprehensif, dengan begitu likuiditas pasar akan meningkat," kata Direktur Perdagangan dan Keanggotaan BEI, Samsul Hidayat di Jakarta, Jumat (21/9)/

Ia menambahkan, dengan likuiditas meningkat maka akan terbentuk harga saham yang wajar di pasar. Pihak Bursa juga akan meningkatkan jumlah emiten agar kapitalisasi juga bertambah. "Dengan semakin banyak jumlah emiten akan memperbesar kapitalisasi pasar saham," ujarnya.

Sepanjang 2012, jumlah emiten yang telah mencatatkan saham perdana di BEI mencapai 15 emiten, dengan total nilai mencapai Rp6,59 triliun. Tahun ini BEI menargetkan perusahan melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) sebanyak 25 emiten.

Selain menambah jumlah emiten, lanjut dia, pembangunan infrastruktur pasar modal juga terus dilakukan seperti meningkatkan kapasitas mesin perdagangan transaksi bursa, meningkatkan rasa aman investor dalam berinvestasi melalui program pemisahan rekening dana nasabah (RDN) dan pembuatan fasilitas Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes), serta melakukan sosialisasi demi menambah kepercayaan investor dalam berinvestasi.

"Kami terus melakukan beberapa program untuk membuat pasar modal Indonesia terus membesar. Nilai transaksi di Bursa Indonesia memang terus menurun di tahun ini dibandingkan di tahun lalu, namun pasar modal Indonesia tetap menarik minat investor asing dalam berinvestasi," ujar Samsul.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement