REPUBLIKA.CO.ID,TURIN - Bagi Francesco Totti, laga AS Roma melawan Juventus tidak sekadar pertandingan memperebutkan tiga angka pada ajang Seri A. Laga melawan Juventus dinilai kapten Roma ini sebagai pertarungan gengsi, sejarah, dan kehormatan. Karena itu, bersiaplah menyaksikan laga penuh emosi dan tensi tinggi saat Roma menantang Juventus di Stadion Juventus, Turin, Ahad (30/9) dini hari WIB.
Musim lalu, Roma dipermalukan Si Nyonya Tua 0-4 di Turin. Bukan hanya skor mencolok, melainkan laga pada musim lalu meninggalkan perih bagi Romanisti karena aksi provokatif yang dilakukan bek Juventus, Stephan Lichtsteiner. Mantan bek Lazio ini secara terbuka mengacungkan empat jari, seolah mengolok-olok empat gol yang bersarang di gawang Roma.
Aksi ini agaknya balasan bagi Totti yang pada satu dekade sebelumnya juga melakukan provokasi serupa. Ia menunjukkan empat jarinya ke udara seusai Roma membantai Juventus 4-0 di Stadion Olimpico. "Bagi saya pertandingan melawan Juventus selalu spesial dan berbeda dengan pertandingan lain. Nilainya tepat di bawah laga derby," ujar Totti seperti dikutip Football Italia.
Pertemuan ini makin diperpanas oleh sosok kontroversial Zdenek Zeman. Allenatore Roma pada musim ini yang dikenal sebagai anti-Juventus. Ia kerap kerap melontarkan tudingan miring terhadap tim Nyonya Tua. Belum lekang dari ingatan bagaimana pada akhir 1990-an, Zeman sempat menuding para pemain Juventus mengonsumsi doping. Ia juga menyindir para pemain Juve yang dinilai meraih scudetto dengan cara tidak fair. "Sayalah yang sejak awal membongkar praktik terlarang yang mereka lakukan. Jadi, dengan banyaknya kasus yang telah menimpa mereka, saya tidak heran," kata Zeman.
Komentar panas Zeman diarahkan pada pelatih Juventus, Antonio Conte, yang kini menjalani sanksi larangan melatih selama 10 bulan. Dia mengaku, tidak habis pikir mengapa Conte yang masih menjalani sanksi tetap bisa melatih pemain Bianconeri pada tengah pekan. "Ini adalah bentuk ketidakadilan," tuding Zeman.
Kubu Juventus tidak tinggal diam atas serangan yang dilakukan Zeman. Sebaliknya, para pemain Bianconeri coba memperpanas tensi pertandingan dengan balik menyerang pelatih asal Republik Ceska tersebut. "Zeman memang pelatih yang luar biasa yang punya banyak pengalaman. Tapi, dia tidak bisa terus berbicara tanpa mampu memenangi gelar juara," sindir bek Juventus, Giorgio Chiellini, mengomentari prestasi Zeman yang belum mampu membawa satu pun timnya menjadi juara Seri A sejak berkiprah di Italia 20 tahun silam.
Senada dengan Chiellini, petinggi Juventus, John Elkann, malah menyebut pelatih sementara Juventus, Massimo Carrera, jauh lebih baik dari Zeman. "Carrera membuktikan lebih baik dari Zeman. Baru sekali melatih, dia berhasil meraih piala (Super Copa)," kata Elkann sinis.
Ikuti Whatsapp Channel Republika