Rabu 10 Oct 2012 18:30 WIB

Sarah Joseph: Terpesona Gerakan Shalat (2)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Sarah Joseph.
Foto: medyasofa.com
Sarah Joseph.

Mendalami Alquran dan Hadis

Sarah menghabiskan satu tahun untuk menyelami Alquran dan hadis.

Berbeda dengan beberapa teman mualafnya, pada awal belajar Islam, dia justru menghindari untuk bertemu dengan sesama Muslim atau mereka yang telah bertukar agama menjadi Muslim.

Ia ingin kesadaran berislam tumbuh dari dalam dirinya, bukan karena pengaruh orang lain. Sarah mengaku sangat terkesan dengan tata cara shalat umat Islam.

“Jujur saja, satu hal yang membuat saya menerima Islam adalah saat melihat orang shalat. Kala mereka bersimpuh dalam sujud dengan penuh kerendahan diri. Saya kira, inilah yang disebut kepatuhan atau ketundukan sebagai seorang hamba,” kenang Sarah.

 

Dia juga mengaku terkesan dengan kesabaran, kejujuran, dan integritas yang dimiliki Nabi Muhammad SAW. Satu hal lagi yang juga membuatnya terkesan dengan agama Allah SWT itu karena Islam dinilainya telah membangun kesetaraan antara pria dan wanita.

Dia mencontohkan, para pria dan wanita dalam masyarakat Madinah yang berjuang bersama-sama di jalan Allah.

Dengan tekad bulat, ia pun memutuskan untuk meninggalkan ajaran Katolik. Saat itu, usianya baru menginjak 16 tahun. Secara perlahan, Islam menjawab semua pertanyaan saya yang telah mengendap sekian lama, terutama tentang Trinitas. “Selain itu, Alquran tidak mengalami perubahan sama sekali, lain dengan Bibel,” ujarnya.

Awalnya memang berat bagi Sarah. Perlu beberapa waktu untuk merealisasikan Islam dalam diri dan kehidupannya, terutama membawanya ke dalam keluarga dan lingkungan sosial.

“Tapi, lama-kelamaan, keluarga melihat saya tetap dapat berkontribusi untuk masyarakat kendati sebagai seorang Muslim. Hal itu bikin mereka gembira dan dapat menerima saya kembali,” paparnya.

Awalnya, kedua orang tuanya menolak rencana Sarah untuk memeluk Islam. Bahkan, mereka mengucapkan kata "belangsungkawa" kala Sarah mulai mengenakan jilbab, setahun setelah memeluk Islam. Namun, dalam pandangan Sarah, mengenakan jilbab merupakan sebuah pilihan. “Saya memang sangat ingin pakai jilbab. Saya ingin benar-benar menjadi seorang Muslimah,” tegasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement