REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran mengklaim pesawat-pesawat nirawak (drone) wara-wiri terbang di wilayah udara Israel dari Lebanon tanpa terdeteksi. Iran menyebut drone dikirim untuk mengintai sistem pertahanan udara dan mengumpulkan data.
Pernyataan itu dilontarkan seorang pejabat senior militer Iran yang enggan disebutkan identitasnya. Namun, klaim tersebut dibantah Israel. Pejabat Negeri Para Mullah itu menolak membeberkan misi ataupun kemampuan pesawat nirawak yang mereka miliki.
Klaim itu bukan tanpa dasar. Selama ini Iran koar-koar akan kemajuan militernya. Iran mengklaim kekuatan militernya untuk jaga-jaga jika Israel dan Barat menyerang mereka.
Israel pun gerah mendengar pernyataan itu. Pejabat keamanan Israel membantah klaim Iran dan mengatakan pesawat tanpa awak milik Hizbullah yang ditembak jatuh pada pekan lalu, adalah penyusupan wilayah udara pertama yang terjadi.
Bahkan pejabat tersebut mengklaim Israel mengetahui pesawat tersebut sebelum memasuki teritorialnya. Setelah melewati batas wilayah, Israel pun menembak jatuh pesawat tersebut di gurun tak berpenghuni.
"Pesawat yang ditembak pekan lalu itu bukan yang pertama dan bukan yang terakhir terbang di wilayah udara Israel," kata pejabat Iran seperti dinukil AP.