Kamis 18 Oct 2012 12:30 WIB

OKI: Pemahaman Barat Aneh

Rep: Agung Sasongko/ Red: Didi Purwadi
Ekmeleddin Ihsanoglu.
Ekmeleddin Ihsanoglu.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Lobi intensif yang dilakukan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk menggolkan resolusi PBB terkait penistaan agama tidak mendapat dukungan dunia Barat yang diwakili AS dan Eropa.

"Kami tidak bisa meyakinkan mereka," keluh Sekjen OKI, Ekmeleddin Ihsanoglu, seperti dikutip Reuters, Kamis (18/10). ''Sikap Barat itu didasari pemahaman yang aneh.''

Ishanoglu mengatakan negara-negara Eropa plus AS tidak sependapat dengan OKI. Melihat kondisi itu, mustahil bagi OKI untuk melanjutkan lobi mereka. Ini mengingat AS dan Eropa memiliki pengaruh besar di PBB.

OKI menilai kegagalan itu jelas menjadi pukulan telak. Apalagi, belakangan ini sering terjadi penistaan terhadap agama Islam atas dalih kebebasan bereskpresi dan berpendapat di berbagai wilayah di dunia.

"Saya tahu bahwa sulit untuk mewujudkannya," kata Ihsanoglu.

OKI khawatir apabila penistaan agama atas dalih kebebasan berekspresi dan berpendapat itu tidak dibentengi dengan resolusi yang mengikat dari PBB, maka hal tersebut akan berdampak pada respon umat Islam di seluruh dunia.

Kasus Innocence of Muslims telah menjadi contoh kekhawatiran OKI. Pada aksi tersebut, duta besar AS untuk Libya berserta stafnya tewas.

Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan umat Islam tidak bisa menerima penghinaan atas dalih kebebasan. Umat Islam menginginkan penghormatan yang sama dengan apa yang dialami umat Yahudi. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement