Selasa 04 Feb 2025 14:27 WIB

Ade Armando Pertanyakan Fungsi Menghafal Alquran, Ini Respons KH Cholil Nafis

KH Cholil Nafis merespons Ade Armando yang mempertanyakan fungsi menghafal Alquran.

Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis di Kantor MUI Pusat, Kamis (15/8/2024).
Foto: Fuji E Permana / Republika
Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis di Kantor MUI Pusat, Kamis (15/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis menjelaskan fungsi menghafal Alquran. Menurut Kiai Cholil, menghafal Alquran memiliki sejumlah keutamaan.

"Ya, menghafal Alquran itu bagi muslim bukan hanya berfungsi katalog pembelajaran, tapi dalam Islam karena perintah Nabi SAW, yang bernilai pahala untuk masuk surga," tulis Kiai Cholil di akun Instagramnya @cholilnafis, Selasa (4/2/2025).

Baca Juga

Menurut Kiai Cholil, ada janji pahala besar dan keselamatan bagi penghafal Alquran dari Allah. Selain itu menunjukan mukjizat Alquran yan sekian banyak ayatnya itu mudah dihafal sekaligus menjaga otentisitas Alquran.

Kiai Cholil melanjutkan, bagi pembelajar agama, khususnya tafsir maka yang hafal Alquran akan lebih mudah mendalami dan memahaminya.

"Jadi kita yang hafal Alquran selain dorongan iman juga pasti lebih mudah belajar Alquran dan agama Islam," ujar Kiai Cholil.

Kiai Cholil mengutip ayat Alquran:

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْءَانَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ

Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran . [al-Qamar/54:17]

"Manfaat spiritual bagi penghafal Alquran, saat sedang menghafalkan kitab Alquran yang penuh dengan keberkahan ini. Hal ini dinyatakan sendiri oleh Alquran Surat al An’am ayat 92 dan 155, Surat al Anbiya ayat 50, dan Surat Shad ayat 29. Keberkahan berarti kebaikan pada sesuatu," ujar Kiai Cholil.

Menurut Kiai Cholil, jika Alquran kitab yang penuh berkah, maka mereka yang menghafal Alquran akan mengunduh keberkahan itu secara terus-menerus. Keberkahan Alquran tidaklah berbentuk materi, tetapi nonmateri.

Penjelasan Kiai Cholil ini menanggapi pertanyaan seorang pegiat media sosial Ade Armando. Ade Armando mempertanyakan relevansi menghafal Alquran di era digital, di mana kini teks suci tersebut dapat dengan mudah diakses melalui teknologi.

Menurutnya, kemampuan menghafal Alquran saat ini tidak lagi menjadi kebutuhan prioritas. Karena siapa pun dapat menemukan ayat-ayat Alquran secara instan melalui perangkat digital. 

"Kalau zaman sekarang, orang masih menghapal Al-Quran, itu manfaatnya apa? Kalau gitu, sekarang itu menjadi tidak relevan lagi atau tidak menjadi sebuah kebutuhan yang prioritas untuk memiliki para penghapal," ujarnya seperti dikutip YouTube Cokro TV, Selasa (4/2/2025).

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement