Rabu 24 Oct 2012 08:56 WIB

Krisis Kemanusiaan di Kongo Makin Parah

  Pengungsi Kongo
Foto: Siegfried Modola/Reuters
Pengungsi Kongo

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Selasa (23/10), menyatakan kondisi kemanusiaan di Republik Demokratik Kongo (DRC) kritis. Lebih dari 2,4 juta orang yang pengungsi di dalam negeri mereka serta kemiskinan dan ketidakamanan terus melanda.

Kivu Selatan adalah tempat tinggal paling banyak orang yang jadi pengungsi di Kongo, lebih dari 800 ribu pengungsi. Sementara, menurut juru bicara OCHA, Jens Laerke, seperti dilansir dari Xinhua, Rabu (24/10), Kivu Utara memiliki jumlah terbanyak pengungsi.

Ketidakamanan dalam beberapa pekan belakangan yang diakibatkan oleh satu kelompok sempalan tentara dari Angkatan Darat nasional dipandang sebagai faktor utama banyaknya pengungsian, kata Laerke.

Berbagai lembaga PBB dan organisasi non-pemerintah telah mendukung ribuan orang dengan memberi air, makanan, layanan kesehatan, perlindungan, pendidikan darurat, dan layanan bantuan lain di Kongo, terutama di bagian timur.

Namun, lanjutnya, masalah dana tetap menjadi tantangan utama bagi kegiatan pertolongan. Satu rencana aksi kemanusiaan buat DRC mengajukan permintaan bantuan sebesar 791 juta dolar AS dan baru kurang setengahnya yang diperoleh.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement