REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dokter berhasil menyelamatkan seorang anak dari infeksi yang mematikan. Caranya tidak lazim karena dokter melakukannya dengan cara transplantasi tinja sang ibu ke perut anak tersebut.
Tatum Williams (28) merasa tidak berdaya ketika menyaksikan putranya, Jesse, lemas terserang infeksi usus mematikan. Usia Jesse saat itu baru 20 bulan.
Setelah pengobatan konvensional gagal, Williams dipanggil untuk memberikan upaya terakhir menyelamatkan Jesse dengan cara yang tak biasa.
Dokter mengatakan ada prosedur yang sukses diterapkan pada orang dewasa. Cara dengan menggunakan tinja yang ditransplantasi ke dalam tubuh pasien untuk membersihkan gejala serius yang disebabkan oleh bakteri C.diff.
"Saya siap melakukan semua itu," kata ibu dua anak dari Baltimore itu seperti dikutip Dailymail. ''Kami telah berurusan dengan C.diff selama sembilan bulan. Tapi, tidak ada yang berhasil. Jesse terus kehilangan berat badannya.''
Jesse yang lahir sangat prematur itu telah mengalami berbagai masalah kesehatan. Kondisinya diperburuk oleh infeksi C.diff.
Dia sudah diberi antibiotik dosis tinggi dan suntikan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya. Tapi, semuanya tidak bekerja efektif.
Transplantasi Tinja
Pejabat kesehatan federal mengatakan C.diff menyebabkan sekitar 14.000 orang meninggal setiap tahunnya. Sebanyak 300.000 lainnya mengalami sakit parah.
C.diff terjadi ketika bakteri pembentuk spora menyerang usus. Kondisi itu biasanya muncul setelah bakteri sehat dibunuh oleh penggunaan berat antibiotik.
Williams mengaku sudah tidak tahu harus bagaimana lagi. Transplantasi tinja menjadi cara terakhir menyelamatkan Jesse.
"Mereka benar-benar tidak punya pilihan lain," kata Dr Sudhir Dutta, kepala departemen gastroenterologi di Rumah Sakit Sinai Hospital, Baltimore, kepada NBC News.
Dutta yang melakukan transplantasi pada bulan Maret. Prosedur yang dikenal sebagai transplantasi mikrobiota tinja ini mentransfer tinja dari donor yang cocok. Transfer tinja dilakukan melalui tabung dari hidung ke perut atau dengan kolonoskopi untuk membantu mengisi bakteri sehat dalam usus yang terinfeksi.
Transplantasi tinja semakin sering digunakan pada orang dewasa dengan tingkat keberhasilan hingga 90 persen. Tetapi, cara ini kurang umum untuk kasus anak-anak. Jesse dianggap salah satu pasien termuda yang menjalani operasi transplantasi tinja.
"Dalam waktu dua hari, saya melihat perubahan. Itu luar biasa. Sekarang, dia sudah dua tahun,'' kata Williams.