Sabtu 20 Jul 2024 18:24 WIB

Wabah Listeria Terjadi di Amerika, Diduga Bermula dari Konsumsi Daging Deli

New York menjadi negara bagian dengan kasus terbanyak wabah listeria.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Daging deli (ilustrasi). AS dilandah wabah listeria yang dikaitkan dengan konsumsi daging deli.
Foto: Dok. Freepik
Daging deli (ilustrasi). AS dilandah wabah listeria yang dikaitkan dengan konsumsi daging deli.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Amerika Serikat (AS) tengah dilanda wabah listeria yang menyebabkan 28 warga dilarikan ke rumah sakit dan dua orang meninggal dunia. Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan bahwa wabah listeria terkait daging deli. Daging deli merupakan daging matang yang telah diiris dan disiapkan untuk sandwich dan sajian santapan ringan lainnya.

Menurut data CDC, New York adalah negara bagian dengan kasus terbanyak yaitu tujuh kasus, diikuti oleh Maryland dengan enam kasus. Negara-negara bagian yang juga telah melaporkan kasus listeria termasuk Illinois, Georgia, Massachusetts, Minnesota, Missouri, New Jersey, North Carolina, Pennsylvania, Virginia, dan Wisconsin.

Baca Juga

“Jumlah sebenarnya dari orang yang sakit dalam wabah ini kemungkinan besar lebih tinggi daripada jumlah yang dilaporkan. Hal ini karena beberapa orang yang terpapar telah sembuh dengan cepat dan tidak melalui tes Listeria,” kata CDC dilansir ABC News, Sabtu (20/7/2024).

CDC mengatakan mereka dan para mitranya, termasuk Dinas Inspeksi dan Keamanan Pangan Departemen Pertanian AS (USDA-FSIS), sedang mengumpulkan data untuk menentukan sumber wabah. Banyak pasien dalam wabah ini melaporkan bahwa mereka makan daging deli yang diiris di toko kelontong.

Sejauh ini, tidak ada informasi yang mengindikasikan bahwa seseorang jatuh sakit karena konsumsi daging deli kemasan. “Dari 18 orang yang berhasil diwawancarai, 16 orang melaporkan makan daging yang diiris di toko daging, paling sering adalah kalkun, liverwurst, dan ham. Daging-daging tersebut diiris di berbagai supermarket dan toko kelontong,” kata CDC.

Kasus-kasus telah dilaporkan antara 29 Mei dan 5 Juli, demikian data CDC. Usia pasien berkisar antara 32 tahun hingga 94 tahun dengan usia rata-rata 75 tahun. Sebanyak 72 persen pasien diidentifikasi sebagai orang kulit putih dengan 23 persen diidentifikasi sebagai orang kulit hitam atau Afro-Amerika dan 5 persen sebagai orang Asia.

CDC menjelaskan, ketika seseorang mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes, hal ini dapat menyebabkan infeksi serius yang dikenal sebagai listeriosis. Hal ini dapat berkembang menjadi listeriosis invasif, ketika bakteri menyebar di luar usus ke bagian tubuh lainnya.

Gejala penyakit parah biasanya dimulai satu hingga empat pekan setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, tetapi dapat dimulai sejak hari yang sama atau paling lambat 70 hari kemudian. Diperkirakan 1.600 orang terkena listeriosis setiap tahunnya dan sekitar 260 orang meninggal dunia. Mereka yang paling berisiko termasuk orang hamil dan bayi baru lahir, orang dewasa berusia 65 tahun ke atas dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Mereka yang tidak hamil cenderung mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, leher kaku, kebingungan atau kehilangan keseimbangan. Mereka yang sedang hamil kemungkinan hanya mengalami demam dan gejala seperti flu.

CDC merekomendasikan mereka yang berisiko lebih tinggi terkena listeriosis untuk menghindari makan daging yang diiris di konter deli kecuali jika dipanaskan hingga suhu internal 165 derajat Fahrenheit atau hingga mengepul panas sesaat sebelum disajikan. Badan ini juga merekomendasikan untuk menghubungi penyedia layanan kesehatan Anda jika Anda memiliki gejala listeriosis dan baru saja makan daging yang diiris di konter deli.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement