REPUBLIKA.CO.ID, Meski kontroversi tentang larangan jilbab ataupun rencana pembuatan buku panduan bagi umat Islam menjadi isu yang belum juga padam di Belgia, namun di luar dugaan, jumlah umat Islam semakin bertambah di negara ini, khususnya di Brussels.
Sebuah penelitian yang dilakukan Uni versitas Katolik Louvain, Belgia menemukan fakta bahwa lebih dari 250 ribu penduduk Brussels memiliki akar Muslim.
Jumlah ini berarti seperempat dari jumlah seluruh penduduk kota itu yang mencapai satu juta orang lebih. Kehadiran Islam menjadi lebih terlihat di Brussels setelah beberapa masjid dan menara baru berdiri.
Kini, di ibu kota Belgia itu juga kian mudah menemukan perempuan mengenakan jilbab. Begitupun organisasi Muslim, kian banyak berdiri di kota ini. Mayoritas Muslim di kota ini berasal dari komunitas Maroko. Mereka terkenal dengan kehangatan dan keramahannya.
Sayangnya, masjid-masjid di Belgia, termasuk Masjid Agung Brussel, tak mampu mengakomodasi semua kebutuhan umat Islam di sana karena berbagai keterbatasan. Karena itu, seperti dikatakan Imam Masjid Agung Brussels, Syekh Abu Amr, banyak orang melakukan shalat di luar masjid dengan mendirikan tenda.
Namun faktanya, lanjut Syekh Abu Amr, jumlah Muslim yang datang ke masjid tersebut meningkat dari hari ke hari, baik kaum imigran atau mualaf.
Sebagai gambaran, selama 20 hari pertama Ramadhan yang baru lalu, jumlah jamaah Masjid Brussels mencapai 2.500 3.000 orang. “Pada 10 hari terakhir Ramadhan meningkat menjadi 5.000,” ujarnya, seperti dikutip islamonline.net.