Selasa 30 Oct 2012 19:15 WIB

Kisah Timnas KPSI: Hajatan di Pinggir Brisbane (1)

Rep: Abdullah Sammy/ Red: Hafidz Muftisany
Pelatih Timnas KPSI Alfred Riedl saat berlatih di Malang
Foto: Antara
Pelatih Timnas KPSI Alfred Riedl saat berlatih di Malang

REPUBLIKA.CO.ID, Hajatan di Pinggir Brisbane Sekumpulan mahasiswa Indonesia bergegas menuju lapangan sepak bola Perry Pak di pinggiran kota Brisbane. Petang itu ada hajatan yang dinanti oleh sekitar 100 mahasiswa Indonesia yang bersekolah di Australia.

Hajatan itu adalah kedatangan pemain sepak bola asal Indonesia Super League (ISL) yang diklaim sebagai timnas asli Indonesia dengan julukan The Real Garuda (TRG).Salah satu mahasiswa Indonesia yang antusias menanti kedatangan para punggawa Real Garuda adalah Hasyim Widhiarto.

Pria yang sedang menempuh pendidikan di Griffith University ini langsung bergegas menuju stadion yang berada di pinggiran kota.

“Di uji coba pertama saya tidak menonton. Baru diuji coba kedua saya datang untuk menyaksikan pemain-pemain Indoneesia seperti (Cristian) Gonzales, Ponaryo (Astaman), dan Firman Utina berlaga,” ujar pria yang juga berprofesi sebagai wartawan ini saat dihubungi Republika, Selasa (30/10).

Hal serupa juga dirasakan 100-an mahasiswa Indonesia lain yang datang ke Perry Park. Dengan harapan untuk menyaksikan aksi pemain pujaan berlaga, para mahsiswa ini membawa kamera serta perangkat elektronik lain untuk mengabadikan momen bersejarahnya itu.

Dari informasi yang didapat Hasyim, timnas dijadwalkan bertanding pukul 18.45 waktu Queensland. Tapi karena didorong rasa antusias yang besar, Hasyim sudah datang ke stadion saat jarum jam baru menunjukkan angka lima di sore hari.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement