Jumat 02 Nov 2012 13:59 WIB

361 Jamaah Haji Lakukan Tanazul

Rep: Heri Ruslan/ Red: Dewi Mardiani
Jamaah haji sakit dirawat di BPHI
Foto: Siwi/Republika
Jamaah haji sakit dirawat di BPHI

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sebanyak 361 jamaah haji Indonesia dari berbagai embarkasi telah diizinkan melakukan tanazul atau pulang lebih awal atau memundurkan kepulangannya ke Tanah Air.

''Jamaah diizinkan untuk melakukan tanazul apabila sakit atau mereka yang harus segera pulang ke Tanah Air lebih cepat karena ada tugas yang harus segera mereka kerjakan,'' ujar Kepala Daerah Kerja Makkah, Arsyad Hidayat kepada ROL, Jumat (2/10).

Menurut Arsyad, jamaah yang mengajukan tanazul dengan alasan tugas negara atau tugas dari perusahaan harus menunjukkan surat resmi dari instansi atau perusahaan tempat jamaah tersebut bekerja. ''Yang mengajukan tanajul banyak sekali, namun kita seleksi secara ketat,'' papar dia.

Pemberian izin tanazul, kata dia, disesuaikan dengan seat pesawat dan tanggal keberangkatan. Jamaah tanajul, kata dia, bisa memanfaatkan kursi jamaah yang meninggal dunia di Tanah Suci. ''Pada dasarnya, kita akan membantu jamaah yang mengajukan tanazul, asalkan ada kursi kosong dan sesuai jadwal keberangkatannya,'' ungkap Arsyad.

Arsyad menambahkan, banyak pula jamaah yang melakukan tanazul karena keberangkatannya ke Tanah Suci sempat tertunda. ''Mereka datang ke Tanah Suci agak terlambat karena ketika akan berangkat sakit, sehingga tak bisa bergabung dengan kloternya,'' ungkapnya.

Saat pulang, kata Arsyad, jamaah tersebut meminta bergabung dengan kloternya yang awal. Sehingga, jamaah tersebut bisa pulang ke Tanah Air lebih cepat. ''Ada pula jamaah yang sakit yang dipulangkan lebih awal ke Tanah Air.''   

Selain itu, tutur dia, banyak pula jamaah sakit yang ditunda kepulangannya ke Tanah Air. Mereka adalah jamaah yang sakit berat dan masih membutuhkan perawatan intensif di Arab Saudi.

Saat ini, ada 34 jamaah haji Indonesia yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi. Mereka adalah jamaah yang dirujuk Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Makkah. Sedangkan, jamaah yang dirawat di BPHI jumlahnya mencapai 84 orang.

Jamaah haji yang wafat hingga Jumat (2/10) pagi mencapai 247 jamaah. Angka kematian jamaah haji di Tanah Suci bergerak semakin cepat setelah pelaksanaan puncak ibadah haji di Arafah, Mudzdalifah, dan Mina (Armina). ''Umumnya, karena mengalami faktor kelelahan,'' tutur Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah, dr Muh Ilyas Ambo Tuwo SpPd-KP. Sebelum pelaksanaan Armina, jumlah jamaah haji yang wafat hanya mencapai 114 orang. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement