REPUBLIKA.CO.ID, Idul Adha 1433 H menjadi hari yang berbahagia bagi pimpinan Pondok Pesantren Al-Ishaqiyah Putat Nutug, Ciseeng, Bogor, Kiai Husen.
Pasalnya, di Hari Raya Kurban, Jumat (26/10), pesantren yang berdiri pada 1994 ini mendapat bantuan pembangunan kobong (asrama—Red).
Ruang santri seluas 6 x 10 meter persegi ini adalah bantuan dari Lembaga Baitul Mal (elbama) Bina Ilmu dan Program Pembibitan Penghafal Alquran (PPPA) Daarul Qur’an.
Selain mendapat bantuan uang tunai dari kedua lembaga tersebut, elbama yang juga bekerja sama dengan Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa menyelenggarakan pemotongan dan pendistribusian hewan kurban kepada santri pesantren Al-Ishaqiyah dan warga masyarakat Desa Putat Nutug, Ciseeng.
Acara yang digagas elbama Bina Ilmu, lembaga zakat yang bernaung di bawahYayasan Pembinaan Umat (YPU) Bina Ilmu, mendapat sambutan yang meriah dari keluarga besar pesantren Al- Ishaqiyah dan warga Desa Putat Nutug RT 002/02.
Kegiatan yang bertajuk “Kurban Pedalaman” ini setiap tahun digelar elbama di tempat yang berbeda. Tahun ini kegiatan untuk kali ketiga sangat istimewa karena didukung beberapa lembaga, seperti PPPA Daarul Qur’an, THK Dompet Dhuafa, DKM Riyadlush Shalihin Parung, dan guru serta wali murid TK-SD Terpadu Bina Ilmu.
Pimpinan Pesantren Al-Ishaqiyah Kiai Husen menyambut baik bantuan ini. Sejak berdiri 18 tahun lalu, jumlah santrinya terus bertambah. Jumlah santri pada 2012 se banyak 50 santri, mulai dari usia SD sam pai SMA. “Ada yang merupakan warga setempat, juga Banten dan Karawang,” katanya.
Ia menjelaskan, pesantren memiliki empat bangunan. Luasnya 6 x 10 meter. Rinciannya, tiga untuk kobong dan satu mushola. Dengan bantuan ini, pihaknya berencana membangun satu kobong lagi. Ia menyebut, kebutuhan mendesak lainnya bagi para santri ialah pompa air. “Santri masih menimba,” katanya.